Pebulu tangkis tunggal putra asal Jepang, Kenichi Tago, yang pernah terlibat kasus perjudian ilegal dengan Kento Momota menjadikan Malaysia sebagai rumah keduanya.
Sebelum diketahui terlibat kasus perjudian ilegal, pada awal 2016, Kenicho Tago sudah diusir dari tim nasional Jepang pada Oktober 2015.
Dia dinilai melakukan tindakan indisipliner dan telah membawa pengaruh buruk untuk rekan-rekannya.
Kini, Tago sudah memulai lembaran baru kehidupannya dengan menjadi anggota tetap Petaling Badminton Club di Purple League, Malaysia.
Tago merupakan sosok yang memperkenalkan judi ilegal kepada Kento Momota.
Selain menjadi anggota tetap klub Negeri Jiran, Kenichi Tago menjadi rekan bertanding (sparring partner) tim tunggal putri nasional Malaysia di Bukit Kiara selama dua pekan terakhir setelah diundang oleh pelatih Tey Seu Bock.
"Saya berterima kasih banyak kepada orang di Malaysia. Mereka adalah orang-orang yang berdiri di samping saya, itulah mengapa saya ada di sini. Saya menyukainya," kata Tago dilansir BolaSport.com dari NST.
"Jika saya tetap tinggal di Jepang setelah skandal, akan sangat sulit bagi saya untuk menemukan pekerjaan. Saya saat ini menikmati hidup saya di sini karena saya masih bisa bermain bulu tangkis," aku Kenichi Tago.
(Baca juga: Pelatih Sebut Ihsan Maulana Pernah Jadi yang Terbaik Diantara Jonatan Christie dan Anthony Ginting)
Tago mengatakan bahwa dia siap memberikan apa yang dia miliki dalam cabang olahraga bulu tangkis, selain sebagai sparring partner atau melatih.
Setelah kasus judi ilegal, Kenichi Tago mengakui bahwa dia tidak pernah berkomunikasi lagi dengan Kento Momota.
Momota saat ini sudah bangkit dan akan naik ke peringkat pertama dunia dalam rilis peringkat Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) per Kamis (27/9/2018).
"Dia adalah junior saya dan saya tahu dia spesial, bahkan sebelum dia dilarang bertanding. Dia ditakdirkan untuk menjadi hebat," ujar Tago.
(Baca juga: Bangka Belitung Indonesia Masters 2018 - Ihsan Maulana Raih Gelar Perdana pada 2018)
"Kami tidak menjalin kontak setelah hukuman larangan bertanding bagi Momota dan saya pikir itu yang terbaik untuknya. Saya hanya mengharapkan yang terbaik untuknya," aku Tago.
Kenichi Tago yang merupakan mantan tunggal putra terbaik Jepang itu mengaku telah menghabiskan uang hingga 100 ribu dolar AS (sekitar Rp 1,3 miliar) saat melakukan perjudian ilegal.
Selama berkarier di timnas bulu tangkis Jepang, Tago sempat menduduki peringkat ketiga dunia dan menjadi runner-up All England 2010.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | NST |
Komentar