Wanita yang melayangkan tuduhan pemerkosaan pada Cristiano Ronaldo menyebut Cristiano Ronaldo sempat berlutut di hadapannya.
Wanita bernama Kathryn Mayorga itu mengaku pernah diperkosa oleh Cristiano Ronaldo pada Juni 2009.
Aksi itu dilakukan oleh Cristiano Ronaldo di sebuah apartemen mewah di Las Vegas, Palms Casino Resort.
Kejadian tersebut bermula dari pertemuan keduanya di sebuah kelab malam di LA ketika Ronaldo tengah berlibur.
Ronaldo kemudian mengundang Mayorga dan seorang teman untuk berpesta di apartemen yang ia sewa.
(Baca juga: Timnas U-16 Indonesia Kalah, Bagas Kaffa Secara Pribadi Berikan Ucapan Selamat kepada Pemain Australia Ini)
Mayorga kemudian mengklaim Ronaldo memaksanya berhubungan seksual meski ia telah menolak dan berteriak.
Dalam wawancara eksklusif dengan media Jerman, Del Spiegel, Mayorga menceritakan secara detail apa yang terjadi setelah insiden tersebut.
"Setelah dia melakukan pelecehan padaku, dia tidak membiarkanku pergi. Dia tidak membiarkanku pergi. Dan dia memanggilku 'sayang, sayang'. Dia memberiku pandangan bersalah. Seolah-olah dia merasa menyesal. Aku tidak begitu ingat tapi aku cukup yakin dia berkata 'maaf' atau 'apa kau terluka?' dan pada saat itu ia berlutut. Dia berkata soal 99% dia adalah orang baik, kecuali 1%" ucap Mayorga.
(Baca juga: Timnas U-16 Australia Dipastikan Melenggang ke Piala Dunia U-17 2019, Netizen Indonesia Banjiri Komentar Begini)
Mayorga menyebutkan setelah insiden tersebut ia menandatangani perjanjian tutup mulut dan menerima 375 ribu dolar Amerika dari pengacara Cristiano Ronaldo.
Namun Mayorga yang mengaku terus dihantui insiden tersebut akhirnya memilih buka suara dan menuntut Ronaldo secara pidana.
Wanita berusia 34 tahun tersebut saat ini sudah meminta polisi di Las Vegas untuk membuka kembali kasus itu.
Jika terbukti, menurut hukum yang berlaku di negara bagian Nevada, Amerika Serikat, Ronaldo bisa terancam hukuman penjara seumur hidup.
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |
Sumber | : | Spiegel.de |
Komentar