Ada pemandangan unik yang terlihat di kontingen wheelchair tennis Indonesia saat melaksanakan pertandingan pembuka di Klub Kelapa Gading, Minggu (7/10/2018).
Penulis: Samuel Agung Pratama
Seorang psikolog tim terlihat selalu mendampingi para atlet Indonesia yang sedang bersiap memulai pertandingan dan setelah berakhirnya pertandingan.
Psikolog tersebut bernama Sagita Cecelia.
Sagita menjelaskan, pendampingan kepada atlet sangat penting untuk dilakukan agar kondisi mereka bisa nyaman dan siap secara mental sebelum pertandingan dimulai.
Perlakukan khusus yang diberikan di antaranya adalah memberikan semangat, motivasi, menampilkan sikap profesionalisme, hingga sesi khusus berupa sharing.
"Biasanya ditanyain. ‘Apa sih hambatannya yang terjadi?’ Kalau misalnya habis tanding, biasanya lebih ke evaluasi dulu, ‘tadi gimana?’ ‘Apa yang kamu rasain selama di lapangan? Kendalanya apa? Kalau misalnya gak fokus, kenapa gak fokus?’,” ucap Sagita yang baru mendampingi para atlet sejak tanggal 1 Oktober 2018 lalu.
Pendampingan yang diberikan pun cukup beragam, tergantung pada kepribadian yang dimiliki si atlet.
Tim Wheelchair Basketball Indonesia Apresiasi Dukungan Masyrakat Tanah Air https://t.co/7MsJSmL6Dg
— BolaSport.com (@BolaSportcom) October 7, 2018
Terdapat atlet yang dapat diikutsertakan dalam komunikasi berkelompok, namun ada juga atlet yang hanya bisa diajak berkomunikasi secara personal.
Keikutsertaan psikolog dalam kontingen Indonesia ini merupakan yang kali pertama dalam ajang multi-event olahraga se-Asia.
Asian Para Games 2018 - Ni Nengah Widiasih Sukses Menyumbang Medali Perak untuk Indonesia https://t.co/SnqCci2htc
— BolaSport.com (@BolaSportcom) October 7, 2018
Editor | : | Kautsar Restu Yuda |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar