Kemandirian ditunjukkan oleh atlet dari Mongolia cabang olahraga (cabor) panahan nomor recurve putra yang menyandang disabilitas.
Saat mengikuti babak 32, Munkhbaatar Namjilmaa, perwakilan dari Mongolia, terlihat mengambil busur panah yang menancap di target tanpa bantuan.
Meski mengalami kesulitan berjalan, ia terlihat tak mengeluh dan mandiri.
Di saat beberapa anak panah milik atlet diambilkan oleh pelatih maupun official, tidak dengan Munkhbaatar.
(Baca Juga: Asian Para Games 2018 - Wakil Indonesia Bersua di Catur Putri)
Sejauh 70 meter jarak dari tempat memanah hingga target, dijalani oleh Munkhbaatar.
Kemandirian tersebut menunjukkan bahwa apa pun bisa dilakukan asal mau berusaha.
Langkah Munkhbaatar untuk menuju babak perdelapan final harus terhenti kala lawannya, Kimimasa Onodera, unggul tipis dengan skor 6-5.
View this post on InstagramAkankah Mario Gomez meninggalkan Persib Bandung di akhir musim? #persibbandung #mariogomez
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar