Lifter putri Indonesia, Nur Vinatasari, mempersembahkan medali perunggu sekaligus medali pertama kontingen Merah Putih pada Olimpiade Remaja 2018 yang berlangsung di Buenos Aires, Argentina.
Bertanding pada Selasa (9/10/2018) waktu setempat, Nur Vinatasari yang turun di kelas 53 kg berhak atas medali perunggu setelah menempati posisi ketiga dengan total angkatan 162 kg.
Nur Vinatasari merebut medali perunggu setelah membuat angkatan snatch 72 kg, sedangkan clean and jerk 90 kg.
Nur Vinatasari mengatakan bahwa keberhasilannya meraih perunggu merupakan kerja keras selama menjalani latihan di padepokan Gajah, Lampung.
"Kuncinya adalah kerja keras dan jangan pernah putus asa dan selalu disiplin dalam melakukan segala hal," kata Nur Vinatasari dalam siaran pers yang diterima BolaSport.com.
Nur Vinatasari juga mengungkapkan keinginannya untuk bisa tampil pada Olimpiade Tokyo 2020.
"Target saya bisa tampil di Olimpiade Tokyo dan Kejuaraan Intetnasional lainnya," ujar Nur Vinatasari.
(Baca juga: Asian Para Games 2018 - Belum Hasilkan Medali, Ini Pesan Menpora kepada Atlet Menembak Indonesia)
Secara terpisah pelatih kepala Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi dan Angkat Berat Seluruh Indonesia (PB PABBSI) Dirdja Wiharja mengatakan bahwa Nur Vinatasari merupakan lifter putri binaan padepokan Gajah Lampung milik Imron Rosadi.
Di usianya yang masih remaja 17 Tahun, Nur Vinatasari merupakan lifter andalan masa depan.
"Nur Vinatasari satu-satunya lifter yang ikut ke Olimpiade Remaja setelah meraih tiket pada kejuaraan Dunia Remaja di Thailand 2017 lalu," kata Dirdja.
Medali emas di kelas 53 kg ini diraih lifter putri Sabina Baltag (Rumania) dengan total angkatan 177 Kg (snatch 77 kg dan clean and jerk 100 kg).
Medali Perak diraih Junkar Acero (Kolombia) dengan total angkatan 176 kg (snatch 78 Kg dan clean and jerk 98 kg).
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | PB PABBSI |
Komentar