Salah satu raksasa Liga Inggris, Chelsea, menemukan cara tegas memerangi suporter bandel yang kerap bertindak rasis.
Pemilik Chelsea, Roman Abramovich, telah memelopori diterapkannya aturan baru kepada suporter yang terbukti belaku rasis.
Umumnya, hukuman untuk suporter hanya sebatas larangan menonton pertandingan secara langsung di stadion.
Namun hal tersebut rupanya dinilai kurang efektif dan tidak berlaku bagi Chelsea.
(Baca juga: Rahasia di Balik Sepatu Bek Southampton saat Melawan Chelsea)
Roman Abramovich selaku pemilik The Blues berinisiatif memerangi aksi rasisme dengan mengirim fan bandel ke Kamp Konsentrasi Auschwitz (Kamp Nazi).
Sebagai informasi BolaSporter, Kamp Konsentrasi Auschwitz merupakan saksi kekejaman tentara Nazi ketika melakukan kejahatan genosida terhadap orang-orang Yahudi selama Perang Dunia II berlangsung.
Direktur Chelsea, Bruce Buck, mengatakan bahwa Kamp Konsentrasi Auschwitz akan menjadi tempat edukasi bagi suporter Chelsea yang rasis agar tindakannya bisa berubah
"Jika kami hanya menskors mereka, maka mereka tidak akan berubah," ujar Bruce Buck (Direktur Chelsea) dikutip BolaSport.com dari The Sun.
(Baca juga: Eks Pemain Chelsea Diserang Netizen Usai Lecehkan Komentator Wanita)
"Kebijakan ini memberi mereka kesempatan untuk menyadari apa yang telah mereka lakukan agar mereka berperilaku lebih baik," tuturnya menambahkan.
"Tiga tahun terakhir, kami selalu melarang mereka yang bertindak rasialis untuk ke stadion. Kini, kami memberikan opsi lain. Kami bisa melarang mereka, atau mereka boleh bergabung dengan kelas keberagaman yang telah kami buat agar mereka sadar,” kata Buck.
(Baca juga: Gaya Permainan Pelatih Chelsea Masuk dalam Ensiklopedia Italia)
Kebijakan tim asuhan Maurizio Sarri ini diterapkan setelah adanya stereotipe buruk terhadap etnis Yahudi yang ditunjukkan suporter Chelsea.
Kala itu, beberapa suporter Chelsea menyanyikan chant dukungan untuk Alvaro Morata pada laga melawan Tottenham Hotspur.
Mereka mengganti lirik chant dengan kata-kata yang menunjukkan adanya stereotipe terhadap etnis Yahudi atau antisemitisme.
View this post on Instagram
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | thesun.co.uk |
Komentar