Pasangan ganda putri Indonesia baru, Ni Ketut Mahadewi Istarani/Rizki Amelia Pradipta, mengaku belum bisa mengukur kemampuan setalh berhasil meraih kemenangan di duet pertama mereka pada turnamen Denmark Open 2018.
Ketut/Rizki melaju ke babak kedua kejuaraan level super 750 ini setelah menghentikan perlawanan Chow Mei Kuan/Lee Meng Yean (Malaysia), dengan skor 21-13, 21-11.
Bagi Ketut/Rizki, ini merupakan turnamen pertama mereka sebagai tandem. Namun, mereka mengaku bisa cepat beradaptasi di lapangan.
"Karena latihan kami sering partneran, jadi rasanya biasa saja. Kami terus menekan lawan dan mereka tidak bisa keluar dari tekanan. Jadi hari ini kami belum bisa ukur penampilan kami karena lawan tidak tampil seratus persen," kata Rizki seperti dilansir BolaSport.com dari Badmintonindonesia.
"Secara keseluruhan, memang sama seperti latihan. Kami cocok saja, beberapa poin aja masih kagok, sisanya bisa diatasi kok," ujar Ketut.
Rizki biasanya berpasangan dengan Della Destiara Haris, sedangkan Ketut bersama Anggia Shitta Awanda. Beda pasangan main, tentu beda pula kebiasaan masing-masing. Hal ini diungkapkan Rizki usai bertanding.
"Kalau sama Della, saat pemanasan biasanya mukulnya pelan-pelan dulu, sama Ketut langsung kencang, waduh saya kaget, ha-ha-ha. Tetapi, saya jadi terbawa semangat Ketut. Kami saling melengkapi lah," ujar Rizki.
(Baca juga: Denmark Open 2018 - Memulai Debut sebagai Tandem, Ketut/Rizki Melaju ke Babak Ke-2)
"Saya kalau di lapangan lagi terlalu menggebu-gebu, melihat mbak Iki yang lebih rileks, jadi terbawa juga," ucap Ketut.
Pada babak kedua, Ketut/Rizki akan berhadapan dengan Selena Piek/Cheryl Seinen (Belanda).
Pasangan asal Belanda ini membuat kejutan dengan mengalahkan Juara Dunia 2018 asal Jepang, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara, dengan dua gim langsung, 21-19, 21-18.
"Mereka bisa mengalahkan juara dunia, berarti mereka bagus. Pertahanan pasangan Belanda ini bagus, tidak mudah dimatikan, defense-nya pelan dan banyak bola-bola silang," kata Rizki.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Badminton Indonesia |
Komentar