Generasi Taufik Hidayat (Indonesia), Peter Gade Christensen (Denmark), Lin Dan (China) dan Lee Chong Wei (Malaysia) bisa dikatakan sebagai Famous Boys (F4) tunggal putra dunia.
Di masa emas mereka yang berlangsung pada awal 2000-an, rivalitas empat pebulu tangkis tunggal putra tersebut terbilang sangat ketat dalam berbagai turnamen bulu tangkis dunia.
Namun, seiring perjalanan waktu, satu persatu anggota F4 mulai pensiun yang diawali dengan Taufik Hidayat kemudian disusul oleh Peter Gade Christensen.
Anggota F4 yang masih aktif saat ini tinggal Lin Dan dan Lee Chong Wei, meski Lee untuk sementara absen dari berbagai turnamen bulu tangkis dunia karena tengah menjalani proses penyembuhan kanker hidung.
Lin Dan dan Lee Chong Wei pun mulai tidak sekompetitif dulu seiring pertambahan usia dan munculnya bibit-bibit baru.
Banyak nama-nama anyar menghiasi jajaran tunggal putra dunia di antaranya Viktor Axelsen (Denmark), Kento Momota (Jepang), Shi Yuqi (China), dan Chen Long (China).
Meski demikian, belum ada F4 generasi masa kini yang menyamai rivalitas Taufik Hidayat dkk.
Hal tersebut diungkapkan oleh mantan kepala pelatih tim nasional Denmark, Steen Pedersen, yang kini beralih profesi menjadi komentator bulu tangkis.
"Tidak. Saat ini belum ada. Chen Long masih tidak stabil dan Momota berpeluang mendominasi," ujar Pedersen yang dikutip BolaSport.com dari The Star.
(Baca Juga: Denmark Open 2018, Jadwal Tanding 11 Wakil Indonesia pada Babak Kedua)
"Axelsen bahkan tidak bisa mendekati Momota. Dia selalu kalah dan belum pernah menang dalam empat tahun terakhir," kata dia melanjutkan.
Menurut Pedersen, rivalitas para tunggal putra generasi saat ini belum bisa menyamai rivalitas saat seluruh anggota F4 masih aktif di lapangan.
"Rivalitas mereka mungkin akan ketat, tetapi bukan saat ini," ujar Pedersen memungkasi.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Thestar.com.my |
Komentar