Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (Badminton Association of Malaysia/BAM) diminta untuk menjalin kerja sama yang lebih intim dengan klub-klub yang ada.
Saran itu disampaikan mantan Manajer Umum BAM, Kenny Goh, yang meyakini bahwa klub memegang peranan penting dalam melahirkan pebulu tangkis berbakat.
Baca juga:
- Kata Marc Marquez Soal Tawaran Bersama Honda Selamanya
- Hasil FP2 MotoGP Australia - Andrea Iannone Jadi Pebalap Tercepat
- Hasil FP1 MotoGP Australia 2018 - Marc Marquez Terjatuh, Maverick Vinales Berhasil Jadi Pebalap Tercepat
Menurut Goh, ikatan kuat antara badan cabang olahraga dan klub telah dilakukan oleh negara-negara yang punya tradisi bulu tangkis sukses seperti Indonesia dan Jepang.
"Jika Anda melihat negara seperti Indonesia dan Jepang, mereka punya sistem holistik di mana klub memainkan peran penting dalam menyuplai pemain ke tim nasional," ujar Goh yang dikutip BolaSport.com dari New Straits Times.
"Di Malaysia, yang terjadi malah sebaliknya. Klub masih bergantung kepada pemain nasional untuk mewakili mereka di Purple League," tutur dia.
Purple League yang dimaksud Goh merupakan kompetisi bulu tangkis antarklub yang ada di Malaysia.
Jika di Indonesia, Purple League mirip seperti Djarum Superliga atau Blibli.com Superliga Junior yang juga melibatkan klub-klub bulu tangkis.
"Bakat-bakat di negara ini dapat tumbuh jika klub memainkan peran dengan baik. Mereka butuh rencana yang tepat dan harus bekerja sama dengan badan nasional," .
Goh menyatakan bahwa sebuah klub memang membutuhkan dana cukup besar untuk melakukan pembinaan dengan baik.
Oleh karena itu, ia berharap klub-klub bulu tangkis di Malaysia bisa memiliki perencanaan dan struktur yang lebih baik sehingga sponsor pun akan berdatangan.
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | New Straits Times |
Komentar