Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Sosok yang Dikalahkan Maria Kristin pada Perebutan Perunggu Olimpiade 2008 Jalani Karier sebagai Wasit

By Delia Mustikasari - Kamis, 1 November 2018 | 20:33 WIB
Mantan pebulu tangkis tunggal putri China, Lu Lan, bertugas sebagai wasit pada China Open, September lalu.
BWF
Mantan pebulu tangkis tunggal putri China, Lu Lan, bertugas sebagai wasit pada China Open, September lalu.

Sosok yang dikalahkan mantan pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Maria Kristin Yulianti, pada perebutan medali perunggu Olimpiade Beijing 2008, Lu Lan (China) menjalani profesi baru dengan berkarier sebagai wasit.

Pada China Open 2018 yang berlangsung di Changzhou, September lalu, para pecinta bulu tangkis disuguhi pemandangan yang tidak biasa.

Penyebabnya, Juara Dunia 2009 itu menjalani tugas sebagai wasit utama dalam pertandingan World Tour Super 1000 atau Premier of Premier.

Ini adalah contoh pertama dari seorang juara dunia yang berperan sebagai wasit di turnamen internasional level atas.

Lu Lan adalah salah satu pemain tunggal putri terbaik dunia pada 2006-2012.

Selain menjadi juara dunia, dia merupakan bagian dari tim bulu tangkis China yang memenangi Piala Uber, Piala Sudirman, dan medali emas kategori beregu Asian Games dalam kurun waktu tersebut.

"Saya mulai berpikir menjadi wasit pertandingan pada awal tahun ini. Ini dunia yang berbeda dan saya ingin mencobanya. Saya ingin mengalami tantangan dari pekerjaan ini," kata Lu seperti dilansir BolaSport.com dari situs resmi BWF.

"Menjadi wasit sangat berarti bagi saya. Tidak ada pemain yang melakukannya sebelumnya. Saya memiliki banyak pengalaman saat bermain di lapangan, tetapi menjadi wasit adalah pengalaman yang berbeda," ucap perempuan berusia 31 tahun ini.

Sebelum resmi terjun sebagai wasit bulu tangkis, Lu Lan belajar di Beijing Sports University setelah resmi pensiun sebagai pemain.

Baca juga:

Setelah lulus, Lu Lan menjadi guru bulu tangkis di Shanghai Jiao Tong University selama tiga tahun atau tepatnya sejak 2015.

Dengan menjadi wasit, Lu Lan mendapat hal baru yang tidak dia peroleh saat masih menjadi pemain.

"Sebagai wasit, Anda harus fokus 100 persen memusatkan perhatian di lapangan. Anda harus mengendalikan semua kemungkinan situasi di lapangan. Menjaga keseimbangan setiap saat, itu penting. Anda harus berhati-hati dengan setiap keputusan," tutur Lu Lan.

Lu Lan menjalani debut sebagai wasit pada Mei. Namun, China Open 2018 menjadi turnamen internasional pertama yang dia wasiti.

"Saya sedikit gugup, tetapi secara keseluruhan menjadi wasit itu menarik. Saya senang menjadi wasit," aku Lu Lan.

Lu Lan mengatakan bahwa pengalaman sebagai pemain level atas dunia membantu pekerjaannya sebagai wasit karena dia dapat memahami beberapa situasi pertandingan dengan sangat baik.

"Saya pernah mengalami beberapa situasi yang sama ketika saya menjadi pemain. Saya menikmatinya, itu menyenangkan. Rasanya seperti kembali ke keluarga. Saya melihat banyak teman, pemain dan pelatih yang saya kenal sebelumnya," ucap Lu Lan.


Dari kiri ke kanan, Maria Kristin (Indonesia), Zhang Ning (China) dan Xie Xingfang (China) di podium Olimpiade Beijing 2008(BWF Badminton)

"Anda dapat bekerja dengan wasit lain, berkomunikasi, hingga belajar hal-hal yang berbeda dari orang lain. Ini bukan hanya tentang bekerja di lapangan, tetapi juga di luar lapangan," tutur Lu Lan.

Lu Lan juga menceritakan reaksi dari beberapa orang yang melihat dia saat bertugas sebagai wasit.

"Para pemain terkejut melihat saya sebagai wasit. Beberapa dari mereka mengenal saya, tetapi beberapa pemain muda tidak tahu. Banyak pemain top saat ini yang masih kecil ketika saya masih menjadi pemain. Pelatih mereka memberi tahu mereka tentang saya dan mereka terkejut," tutur Lu Lan.

Sebagai wasit, Lu Lan menjalani peran yang tidak mudah karena dia perlu mengingat banyak hal. Namun, dia tetap menikmati momen tersebut.

Terkait perkembangan tunggal putri dunia saat ini, Lu Lan menilai pemain muda sangat cepat dan lebih fleksibel dari sebelumnya.

"Saya pikir mereka memiliki kemampuan luar biasa untuk belajar dan memahami tentang cara bermain," ujar Lu Lan.

Menurut Lu Lan, pemain China harus mengubah harapan mereka, mencoba menemukan cara baru untuk berlatih, belajar strategi baru, dan keterampilan teknis demi mempertahankan posisi mereka di level atas dunia.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Delia Mustikasari
Sumber : BWF Badminton
REKOMENDASI HARI INI

Rossi-Lorenzo Saja Lewat, Karisma Marc Marquez Sudah Bikin 1 Bos Ducati Luluh

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
6
15
2
Man City
6
14
3
Arsenal
6
14
4
Chelsea
6
13
5
Aston Villa
6
13
6
Fulham
6
11
7
Newcastle
6
11
8
Tottenham
6
10
9
Brighton
6
9
10
Nottm Forest
6
9
Klub
D
P
1
Borneo
10
21
2
Persebaya
10
21
3
Persib
10
20
4
Bali United
10
20
5
Persija Jakarta
10
18
6
Arema
11
18
7
PSM
11
18
8
PSBS Biak
10
15
9
Persik
10
15
10
Persita
10
15
Klub
D
P
1
Barcelona
13
33
2
Real Madrid
12
27
3
Atlético Madrid
13
26
4
Villarreal
12
24
5
Osasuna
13
21
6
Athletic Club
13
20
7
Real Betis
13
20
8
Real Sociedad
13
18
9
Mallorca
13
18
10
Girona
13
18
Klub
D
P
1
Napoli
10
25
2
Inter
10
21
3
Atalanta
10
19
4
Fiorentina
10
19
5
Lazio
10
19
6
Juventus
10
18
7
Udinese
10
16
8
Milan
9
14
9
Torino
10
14
10
Roma
10
13
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136
Close Ads X