Memiliki postur tubuh yang tinggi nampaknya sebuah keuntungan tersendiri kala melakoni cabang olah raga bola basket. Hal ini terlihat dalam laga final basket putra DBL Jakarta Series 2018 – East Region, Jumat (2/11/2018) yang mempertemukan SMAN 21 vs SMAN 61.
Penulis: Melvina Tionardus
Dalam pertandingan yang berlangsung di GOR Pulogadung, Jakarta Timur itu kedua tim saling menunjukkan kekuatannya.
Yoel Marco dari SMAN 61 saling berduel dengan Ihsan Faiz Ilhamsyah wakil dari SMAN 21 untuk mengamankan bola.
Kedua pemain posisi center yang sama-sama mengidolakan pebasket nasional, Adhi Pratama ini merupakan big men bagi tim masing-masing. Julukan tersebut memang tidak terlepas dari postur tubuh mereka yang menjulang tinggi di antara anggota lainnya.
Yoel yang memiliki tinggi 193 cm dan bobot di atas 90 kg ini mengaku memang mendapat tugas khusus dari pelatih untuk menjaga ketat pergerakan Ihsan.
"Kesulitannya, karena lawan size-nya lebih besar dan skornya juga lebih kuat pastinya saya kesusahan, tetapi kalau semangat pasti bisa," kata Yoel yang sudah mulai bermain basket sejak kelas 1 sekolah dasar.
Sekilas, Ihsan terlihat lebih tenang saat mengambil bola atas. "Tugas saya jagain Yoel biar nggak dapat bola rebound, biar ngga dapat poin," ujar Ihsan yang berpostur 190 cm dan berat 105 kg.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar