Pebulu tangkis Korea Selatan sudah lama tidak saling bertemu pada final turnamen Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) semenjak sejumlah pemain elite Negeri Ginseng memutuskan pensiun selepas Olimpiade Rio 2016.
Final sesama oppa (sebutan yang digunakan perempuan untuk laki-laki yang berusia lebih tua) Korea antara Lee Yong-dae/Kim Gi-jung dan Ko Sung-hyun/Shin Baek-cheol terjadi pada Macau Open 2018 di Tap Seac Multisport Pavilion, Macau City, Makau, Minggu (4/11/2018).
Dalam perjalanan menuju babak final, Lee Yong-dae/Kim Gi-jung menyingkirkan juara bertahan Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira/Ade Yusuf Santoso (Indonesia) pada babak pertama.
Selanjutnya, juara Spain Masters 2018 ini menumbangkan unggulan pertama, Chen Hung Ling/Wang Chi Lin (Taiwan) pada perempat final dan mengalahkan Lu Ching Yao/Yang Po Han (Taiwan) untuk meraih tiket final.
Sementara itu, Ko Sung-hyun/Shin Baek-cheol memiliki jalan yang lebih mulus menuju semifinal.
Mereka menumbangkan ganda putra Taiwan lainnya, Chang Ko Chi/Lu Chia Pin, pada fase empat besar.
Bagi Ko Sung-hyun/Shin Baek-cheol, ini merupakan turnamen ketiga mereka pada 2018 dan yang pertama pada turnamen BWF World Super 300.
Ko Sung-hyun dan Shin Baek-cheol, kembali berkompetisi setelah memenangi keputusan banding atas Asosiasi Bulu Tangkis Korea (BKA), 25 Mei lalu di Pengadian Tinggi, Seoul sehingga bisa menjadi pemain independen.
Baca juga:
- Hasil Lengkap Final Macau Open 2018 - Kemenangan Kim Gi-jung/Lee Yong-dae Pastikan Korea Jadi Juara Umum
- Menangi Banding, Juara Dunia Bulu Tangkis Ini Bisa Ikut Turnamen Internasional
- Kebangkitan Sektor Ganda Putra Korea Selatan Mulai Terlihat Setelah Momen Ini
Keputusan itu membahas tentang pencabutan batasan umur bagi pemain independen yang berpartisipasi di turnamen internasional.
Berdasarkan regulasi BKA, pemain putra peraih medali Olimpiade, peraih medali emas kejuaraan dunia, dan pemegang medali emas Asian Games dilarang mengikuti kompetisi resmi internasional secara independen sebelum mencapai usia 31 tahun.
Saat itu, Ko berusia 31 tahun dan Sin baru berumur 28 tahun.
Karena itu, BKA diminta merevisi regulasi tentang pemain putra di luar timnas Korea yang tidak dapat mengikuti turnamen internasional hingga mereka telah berusia 31 tahun.
Akibat aturan tersebut, Ko Sung-hyun yang memutuskan mundur sebagai pemain nasional pada awal Januari 2017 mendapat denda dari Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF).
Ko pensiun saat masih menduduki 10 besar dunia bersama Shin dikenai denda 5.000 dollar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 69 juta setiap kali BKA menolak mengabulkan permintaannya untuk mengikuti turnamen level superseries premier.
Namun, ketika Ko berusia 31 tahun pada 21 Mei lalu, tampaknya ia mendapat sedikit keuntungan dari peraturan tersebut, terlepas dari BKA yang akan membayar biaya peradilannya.
Keputusan tersebut membuat keduanya dapat berkompetisi pada turnamen resmi BWF meskipun Shin saat itu masih berusia 28 tahun.
Keuntungan lainnya dari keputusan tersebut berdampak pada mantan ganda putra nomor satu dunia Korea Selatan, Lee Yong-dae (30 tahun) dan peringkat kedua dunia Kim Sa-rang (29 tahun), serta Kim Gi-jung (28 tahun). Mereka bisa mengikuti turnamen meskipun bukan bagian dari timnas bulu tangkis Korea Selatan lagi.
BKA selanjutnya mengubah batasan umur dari 27 tahun menjadi 29 tahun untuk atlet putri dan 31 tahun bagi atlet putra.
Ko/Shin akan kembali melanjutkan perburuan gelar pada Hong Kong Open, 13-18 November yang menjadi turnamen Super 500 kedua mereka.
Turnamen Super 500 yang pernah mereka ikuti sebelumnya ialah Korea Open dan mereka mencapai babak perempat final.
Ko/Shin juga dijadwalkan tampil pada Korea Masters, 27 November-1 Desember mendatang.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | badzine.net |
Komentar