Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) mengirimkan 11 atlet andalan, termasuk spider woman Indonesia, Aries Susanti Rahayu, untuk mengikuti Kejuaraa Asia atau Asian Championships 2018 di Kurayoshi, Tottori, Jepang, 7-11 November.
Kesebelas atlet tersebut terdiri dari enam atlet putra dan lima atlet putri.
Aries Susanti Rahayu yang memenangi dua seri kejuaraan panjat tebing dunia pada Oktober lalu akan menjadi andalan bersama Puji Lestari, Agustina Sari, Nurul Iqamah, dan Rajiah Salsabillah.
Pada bagian putra, Aspar Jaelolo yang menduduki peringkat enam dunia akan turun bersama Sabri, Muhammad Hinayah, Pangeran Septo, Veddriq Leonardo serta Alfian M Fajri.
Ketua II Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (PP FPTI) Pristiawan Buntoro menyebut keikutsertaan kali ini merupakan upaya FPTI mempertahankan tradisi.
Sejak menjadi tuan rumah pada 1996, Indonesia tidak pernah absen mengikuti kejuaaraan panjat tebing tertinggi di benua Asia ini.
"Pada 2017 lalu, kami berhasil menjadi runner-up. Semoga tradisi naik podium pada tahun ini juga bisa kita pertahankan," kata Pristiawan dalam siaran pers yang diterima BolaSport.com.
Baca juga:
- Spider Woman Indonesia, Aries Susanti Rahayu, Kembali Rebut Emas pada Seri Kejuaraan Dunia Panjat Tebing di China
- Tim Panjat Tebing Indonesia Kawinkan Emas pada Turnamen Master di China
- Tampil di Xiamen, 'Spider Woman' Indonesia Aries Susanti Raih Medali Emas
Berbeda dengan Asian Championship tahun lalu, setiap atlet panjat tebing Indonesia kali ini akan bermain di semua nomor, baik itu speed, lead maupun boulder.
"Ini sangat berat, tetapi ini kesempatan terbaik untuk atlet menunjukkan kemampuan," ucap Veddriq Leonardo, atlet Indonesia yang biasa bertanding di nomor speed.
Pelatih Timnas Panjat Tebing Indonesia Hendra Basir menyebut, ajang Asian Championships merupakan kesempatan bagi atlet untuk unjuk kemampuan di semua nomor.
"Olimpiade 2020 mempertandingkan nomor combined. Bukan nomor speed saja. Jadi, ini semacam tes awal bagi atlet untuk menghadapi kualifikasi olimpiade," ujar Hendra.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | FPTI |
Komentar