Polusi udara yang berlebihan memaksa para petinju putri yang tengah mempersiapkan diri mengikuti kejuaraan dunia harus berlatih dengan mengenakan penutup hidung berupa selendang, masker kesehatan, dan bahkan kaos. Penulis: Tjahjo Sasongko
Kejuaraan dunia tinju wanita AIBA akan berlangsung 15-24 November mendatang namun para peserta mengeluhkan polusi udara di kota Delhi akibat asap dari kendaraan dan industri.
Udara yang panas dan tanpa angin semakin memperburuk kondisi kota dengan tingkat polusi yang termasuk tertinggi di dunia.
"Keluarga sangat khawatir. Kami tahu kondisi ini buruk buat kesehatan," kata petinju Bulgaria, Stanimira Pterova. Petinju berusia 27 tahun ini merupakan juara bertahan kelas bantam pada kejuaraan dunia 2014.
"Saya bahkan harus berlatih menggunakan selendang." Tingkat polusi di kota New Delhi sudah mencapai delapan kali di ambang batas aman.
Pemerintah kota telah mencoba mengurangi tingkat polusi dengan membatasi kendaraan besar masuk kota dan menghentikan proses produksi sementara di pabrik-pabrik.
Namun kebijakan ini belum berpengaruh terhadap tingkat polusi. Tujuh atlet asal Eropa juga mengeluh soal udara kotor yang mengganggu penglihatan.
Baca Juga:
- Sebentar Lagi Pisah dengan Yamaha, Tim Tech3 Akan Jalani Seri Terakhir dengan Emosional
- Alex Rins: Perjuangan Meraih Tiga Podium Beruntun Tidak Berjalan Mudah
- Sete Gibernau Akan Kembali Balapan Setelah 10 Tahun Pensiun
Para pelatih mengerti tingkat polusi mau pun risiko kepada para atlet mereka, namun menyayangkan belum ada tindakan apa pun daeri panitia penyelenggara.
Pelatih asal Perancis, Anthony Vaniant menyebut pihaknya telah meminta panitia untuk memindahkan kota penyelenggara.
"Saya rasa udara sangat buruk. Beberapa orang tua atlet khawatir tentang putri mereka dan meminta mereka untuk mengurangi kegiatan di luar ruangan," kata Vaniant. Peraih perunggu medali asal India, MC Mary Kom termasuk peserta pada kejuaraan dunia kali ini.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | kompas.com |
Komentar