Mantan petinju kelas berat, Wladimir Klitschko, mengaku khawatir dengan masa depan tinju pada ajang Olimpiade.
Hal ini dikarenakan masalah internal yang melanda Asosiasi Tinju Internasional (AIBA) yang menjadi penanggung jawab cabang olahraga tinju pada ajang Olimpiade.
Selain itu, AIBA diduga terlibat skandal pengaturan skor pada Olimpiade Rio 2016 hingga masalah pengelolaan keuangan.
(Baca Juga: Ingin Duel Ulang, Saul Alvarez Siap Ladeni Floyd Mayweather Jr Kapan Saja)
Komite Olimpiade Internasional (IOC) lantas memberikan waktu untuk segera membenahi masalah di internal AIBA jika ingin tinju tetap dipertandingan pada Olimpiade Tokyo 2020.
"Untuk pertama kalinya dalam tinju, yang terburuk telah terjadi. Kami membutuhkan upaya gabungan untuk melindungi impian yang mengubah atlet yang ingin berpartisipasi dalam Olimpiade mendatang," kata Wladimir Klitschko dikutip BolaSport.com dari Boxing Scene.
"Tinju dalam bahaya terhenti karena disfungsi saat ini (di AIBA) yang menyebabkan hilangnya lisensi Olimpiade," ujarnya.
Selama ini Olimpiade memang menjadi jalan bagi para petinju pemula untuk mencari panggung internasional, salah satunya Anthony Joshua yang meraih medali emas Olimpiade London 2012.
Melihat kondisi tersebut, Wladimir Klitschko memberikan dukukan kepada World Boxing Associatiob (WBA) untuk menggantikan AIBA sebagai penanggung jawab olahraga tinju di ajang Olimpiade.
"Saya memohon kepada federasi nasional untuk melanjutkan kerja sama dengan para pionir tinju, WBA yang terkenal di dunia," ujar mantan juara dunia versi WBO, WBA, IBO, dan IBF.
"Saya juga meminta IOC untuk mempertimbangkan WBA sebagai organisasi yang akan memusatkan olahraga tinju, sambil terus meningkatkan perlindungan dan kepentingan atlet dan penggemar, dan memberikan lisensi Olimpiade ke WBA untuk mewakili tinju di Tokyo mendatang," ucapnya.
Adapun cabang olahraga tinju sudah mulai dipertandingkan di ajang Olimpiade sejak 1904.
Hanya satu kali tinju tidak dipertandingkan di Olimpiade, yakni pada edisi 1912 di Swedia karena larangan tinju di Swedia saat itu.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Boxingscene.com |
Komentar