Direktur kepelatihan Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (Association of Malaysia/BAM) Wong Choong Hann mengatakan bahwa dia tidak ingin pebulu tangkis junior yang akan berpindah ke level senior tidak stagnan.
Wong Choong Hann selanjutnya akan menyusun program bagi para pemain junior tersebut agar tidak stagnan atau mentok ketika bersaing di level senior.
Wong mengaku terkesan dengan penampilan pebulu tangkis junior pada Kejuaraan Dunia Junior 2018 yang baru saja berakhir 18 November lalu di Kanada.
Tim bulu tangkis junior Malaysia pulang dengan membawa gelar juara dari nomor tunggal putri melalui Goh Jin Wei dan satu posisi runner-up dari pasangan ganda putri, Toh Ee Wei/Pearly Tan Koong Le.
Malaysia juga memiliki lima perempat finalis yakni Ng Tze Yong dan Aidil Sholeh Ali Sadikin (tunggal putra), Eoon Qi Xuan (tunggal putri), Ee Wei/Chia Wei Jie dan Pearly/Choong Hon Jian (ganda campuran).
Sejumlah pemain ini akan dipromosikan ke skuat senior pekan depan dan tanggung jawab sekarang ada pada Wong Choong Hann dan tim pelatihnya untuk mengasuh talenta muda ini ke dalam jajaran pebulu tangkis elite dunia.
Mengetahui bahwa banyak pebulu tangkis Malaysia dan juara junior Asia di masa lalu yang gagal muncul di level elite, Wong Choong Hann ingin memastikan bahwa para pebulu tangkis ini tidak berakhir dengan apa yang ia sebut sebagai generasi sandwich.
"Generasi sandwich yang dia maksud adalah kelompok pemain stagnan, berusia sekitar 20-an yang terjebak di antara batas awal senior dan junior," ujar Wong.
Wong Choong Hann mengatakan bahwa pelatih tidak akan terburu-buru menurunkan pemain tersebut ke turnamen senior. Sebaliknya, mereka akan dilengkapi dengan komponen yang memadai sebelum mereka berlaga.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | The Star |
Komentar