MATRIX/ thesun.co.uk
Kedekatan Cristiano Ronaldo dan Kathryn Mayorga terekam CCTV di klub malam SIn City, Las Vegas.
Dokumen percakapan Cristiano Ronaldo dikabarkan bocor hingga menimbulkan fakta-fakta baru mengenai kasus pemerkosaan.
Sempat tidak ada kabar, kasus pemerkosaan yang diduga dilakukan Cristiano Ronaldo kembali menyeruak.
Menurut surat kabar Jerman Der Speigel, dokumen percakapan Cristiano Ronaldo dengan sang pengacara terkait kasus pemerkosaan bocor.
Eks bintang Real Madrid itu sebelumnya dikabarkan telah melakukan pemerkosaan terhadap Katrhyn Mayorga.
(Baca juga: Kenang Luis Milla, Bek Timnas Indonesia: Coach Luis Bukan WNI Tapi Dia Sangat Cinta kepada Indonesia)
Megabintang Juventus, Cristiano Ronaldo.(TWITTER.COM/JUVENTUSFCEN)
Ronaldo diduga telah memperkosa perempuan tersebut di salah satu klub malam di Las Vegas, California, Amerika Serikat.
Penasaran dengan fakta-fakta apa saja yang terungkap dari bocornya dokumen percakapan tersebut?
Tim redaksi BolaStylo.com dan BolaSport.com telah mengemasnya secara menarik untuk Anda.
(BACA SELENGKAPNYA DISINI>>>>>)
View this post on Instagram
Jurnalis olahraga senior, Weshley Hutagalung, mempertanyakan peran media dalam mengungkap dugaan pengaturan skor pada sepak bola Indonesia. Kurang aktifnya media dalam melakukan investigasi mendalam dinilai Weshley Hutagalung sebagai salah satu penyebab sulitnya pengungkapan praktik kotor ini. Pria yang akrab disapa Bung Wesh itu menilai pemberitaan media saat ini kerap luput untuk menyajikan 'why' dan 'how' terhadap suatu topik. "Saya jadi wartawan sejak 1996, pernah bertemu dengan beberapa orang pelaku sepak bola sampai wasit. Kasihan dari tahun ke tahun, federasi (PSSI) mewarisi citra buruk," kata Weshley Hutagalung dalam diskusi PSSI Pers di Waroeng Aceh, Jumat (30/11/2018). "Pertanyaannya, wartawan sekarang itu ingin mendengar yang saya mau atau yang saya perlukan? Kemudian muncul karya kita. Lalu masyarakat juga memilih (informasi)," ujarnya. Ditambahkannya, fenomena ini terjadi karena perubahan zaman terhadap gaya pemberitaan media akibat permintaan dan tuntutan redaksi yang kini mengutamakan kuantitas dan kecepatan. Pria yang wajahnya sudah akrab muncul sebagai pundit sepak bola pada tayangan sepak bola nasional ini sedikit memahami perubahan zaman, meski tetap mempertanyakan peran media. "Dulu kami punya waktu untuk investigasi dan analisis, sekarang tidak. Kemana aspek 'why' dan 'how' atas peristiwa ini?" tuturnya mempertanyakan. "Sekarang malah adu cepat. Ditambah lagi sekarang ada media sosial, sehingga media massa bukan lagi menjadi sumber utama informasi terpercaya," ucapnya miris. #pssi #journalist #sportjournalist #matchfixing
A post shared by BolaStylo (@bolastylo) on
Komentar