Mantan juara dunia tinju, Johnny Nelson, menyebut hasil pertarungan dengan Tyson Fury (Inggris) memiliki dampak negatif bagi petinju Amerika Serikat, Deontay Wilder.
Hal ini tidak lepas dari keinginan Deontay Wilder yang ingin bertarung dengan Anthony Joshua.
Deontay Wilder berhasil mempertahankan sabuk juara dunia kelas berat versi WBC setelah duel dengan Tyson Fury berakhir imbang.
(Baca Juga: Buat Keputusan Kontroversial, Tyson Fury Minta Juri asal Meksiko Dihukum Seumur Hidup)
Dari tiga juri, Alejandro Rochin menjadi juri yang paling disorot karena keputusannya memberikan skor 115-111 untuk kemenangan Wilder.
Menurut Johnny Nelson, hasil pertarungan tersebut membuat posisi tawar Wilder terhadap Joshua semakin lemah.
"Wilder membutuhkan pertarungan berikutnya untuk tarung ulang dengan Fury," kata Nelson yang dikutip BolaSport.com dari BoxingScene.
"Kekuatan tawar-menawarnya dengan Joshua sebenarnya lebih lemah hari ini karena dia belum memutuskan apakah dia lebih baik daripada Fury," tutur mantan juara dunia kelas penjelajah versi WBO.
Terlepas dari keberhasilannya memukul jatuh Fury dua kali, Wilder memang kalah dominan dalam 12 ronde.
Nelson pun memiliki kepercayaan jika Wilder tidak akan menjadi lawan Joshua dalam pertarungan selanjutnya pada April tahun depan.
"Saya masih percaya pertarungan Joshua berikutnya pada bulan April akan melawan Dillian Whyte, selama Whyte mengalahkan Dereck Chisora," ujar Nelson.
Sebelumnya, Deontay Wilder pernah bernegosiasi dengan Anthony Joshua setelah petinju Inggris itu menang atas Alexander Povetkin.
Akan tetapi, negosiasi tersebut tidak menemukan kata sepakat karena pihak Wilder meminta 50 juta dolar AS (Rp 711 miliar).
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Boxingscene.com |
Komentar