Ada banyak pertanyaan sekaligus tantangan ketika mendapatkan tawaran promosi ke level senior untuk para pebulu tangkis junior.
Begitulah kiranya yang dirasakan oleh para pemain junior termasuk pasangan ganda putra China, Li Junhui/Liu Yuchen, ketika mendapat promosi ke level senior.
Berdasarkan catatan Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation), pasangan Li/Liu mulai menjajal turnamen level senior pada turnamen Indonesia Open GP Gold 2012.
Setelah melakukan debut di level senior, Liu mengaku sangat penasaran dengan kompetisi di level senior sekaligus ingin menguak misteri jarak usia para pebulu tangkis.
"Perbedaan mendasar antara level junior dan senior adalah meningkatnya jumlah kompetitor," ujar Liu yang dikutip BolaSport.com dari Badminton Unlimited.
"Saat kami masuk ke level senior kami penasaran mengapa banyak pemain yang masih tetap bertanding di usia tua. Di sisi lain kok ada pemain yang mulai masuk level senior di usia yang sangat muda," kata Liu lagi.
Seteleh resmi lulus dari level junior pada 2013, Syed Modi International 2014 menjadi gelar senior pertama mereka.
Baca Juga:
- Viktor Axelsen, Vittinghus dkk Dilarang Gunakan Fasilitas Latihan Timnas Bulu Tangkis Denmark
- Rapor Indonesia pada BWF World Tour 2018, Marcus/Kevin Jadi Andalan Utama Merah Putih
Gelar pertama Li Junhui/Liu Yuchen di kasta tertinggi bulu tangkis yaitu Superseries/Premier adalah Japan Open 2016.
Seperti mimpi yang menjadi kenyataan, Li/Liu sukses mewujudkan angan menjadi juara dunia dengan meraih kampiun Kejuaraan Dunia 2018.
Li/Liu akan menutup tahun ini dengan tampil pada BWF World Tour Finals 2018 di Guangzhou, China, 12-16 Desember mendatang.
Duo Menara akan berhadapan dengan tujuh pasangan ganda putra terbaik dunia untuk memperebutkan gelar juara.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | badmintonworld.tv |
Komentar