Kondisi finansial yang tidak menguntungkan menjadi salah satu alasan Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (Badminton Association of Malaysia/BAM) menolak ikut serta dalam bidding tuan rumah turnamen Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF).
Presiden BAM, Datuk Seri Norza Zakaria, mengatakan bahwa insitusi yang ia pimpin tengah dalam kondisi finansial sangat ketat.
Berdasarkan hal itu, Norza Zakaria menilai daripada menggunakan anggaran untuk menjadi tuan rumah turnamen BWF, lebih baik dana tersebut dialokasikan untuk kepentingan lain yang memiliki tingkat urgensi lebih tinggi.
Salah satunya, ucap Norza Zakaria, ialah Olimpiade Tokyo 2020.
Diakui Norza Zakaria, saat ini tim nasional bulu tangkis Malaysia sedang fokus mempersiapkan diri jelang perhelatan pesta olahraga empat tahunan seluruh dunia itu.
"Kami sedang mengencangkan ikat pinggang dan sangat ketat perihal finansial. Kami tidak ingin mengadakan turnamen yang tidak menguntungkan untuk kami secara finansial," ujar Norza Zakaria yang dikutip BolaSport.com dari The Star.
"Lagi pula, tujuan utama kami bukan untuk mengadakan turnamen tetapi lebih ke membangun pemain dan mempersiapkan tim untuk ajang besar seperti Olimpiade Tokyo 2020," ucap dia.
"Daripada menjadi tuan rumah turnamen besar kami lebih memilih untuk menginvestasikan uang tersebut ke kepelatihan," tutur Norza Zakaria lagi.
Baru-baru ini, BAM mendapatkan sponsor berupa bus untuk akomodasi atlet dari Bukit Jalil School ke pelatnas di Bukit Kiara.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Thestar.com.my |
Komentar