Pebulu tangkis ganda campuran Indonesia, Hafiz Faizal, bertekad memaksimalkan kesempatan yang dia dapat saat tampil pada BWF World Tour Finals untuk pertama kalinya.
"Menghadapi World Tour finals, latihan saya lebih fokus dengan memperbanyak teknik di lapangan. Tujuannya, supaya saya memiliki ketahanan saat bertanding," kata Hafiz ditemui BolaSport.com di Hall Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta, Kamis (6/12/2018).
"Saya tidak menyangka bisa tampil di kejuaraan bergengsi ini. Tetapi, saya mengalir seperti air saja. Kalau ada kesempatan, akan kami maksimalkan," ujar Hafiz.
Hafiz Faizal yang berpasangan dengan Gloria Emanuelle Widjaja menjadi satu-satunya wakil ganda campuran Indonesia pada turnamen yang digelar di Guangzhou, China, 12-16 Desember mendatang.
Tahun lalu, pada turnamen yang masih bertajuk BWF Superseries Finals dan digelar di Dubai, Merah Putih meloloskan dua pasang ganda campuran yakni Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Praveen Jordan/Debby Susanto.
Hafiz/Gloria selanjutnya diharapkan menjadi pasangan penerus Tontowi/Liliyana untuk bersaing di level dunia dan puncaknya pada Olimpiade Tokyo 2020.
"Soal status itu, saya tidak merasa itu sebagai beban. Memang secara tidak langsung, jadi beban juga untuk saya. Tetapi, Saya juga ingin mengikuti jejak mereka (Tontowi/Liliyana)," ujar pemain berusia 24 tahun itu.
"Namun, memang tidak gampang untuk menggapainya. Harus sabar dan usaha 2-3 kali lebih keras lagi supaya bisa seperti mereka," tutur Hafiz.
Baca juga:
- Anthony Ginting Bicara Target pada BWF World Tour Finals 2018
- Yuta Watanabe, Satu-satunya Pemain Rangkap pada BWF World Tour Finals 2018
- Top 8 BWF World Tour Finals 2018 Tunggal Putri Tak Jauh Beda dari Tahun Lalu
Menurut Hafiz, persaingan ganda campuran dunia sudah merata dengan dominasi ada di wakil China, Zheng Siwei/Huang Yaqiong dan Wang Yilyu/Huang Dongping.
"Selain itu, hampir rata semua, termasuk saya, Praveen (Jordan)/Melati (Daeva Oktavianti). Kini, tinggal kesiapan dari pemain di lapangan sebenarnya. Kami mau capek atau tidak? Kalau mau lebih, harus latihan lebih," aku Hafiz.
Hafiz juga mengakui bahwa dia tidak dibebani target tertentu oleh pelatih kepala ganda campuran nasional Indonesia, Richard Mainaky.
"Kak Richard tidak menargetkan apa-apa. Dia mengatakan bahwa turnamen ini merupakan jembatan kami untuk bertanding sehingga harus dimaksimalkan. Turnamen ini sekaligus menjadi kesempatan menambah jam terbang untuk Olimpiade," tutur Hafiz.
Hafiz/Gloria memastikan tiket ke BWF World Tour Finals 2018 berkat keberhasilan mereka melaju ke Hong Kong Open 2018, 13-18 November lalu.
Sepanjang 2018, mereka tercatat telah mengikuti 16 BWF World Tour dengan hasil, satu kali juara (Thailand Open Super 500), dua kali semifinal (Malaysia Masters Super 500, Indonesia Open Super 1000), dan dua kali perempat final (All England Super 1000, Korea Open Super 500)
"Banyak turnamen yang kami ikuti sepanjang tahun ini menjadi kesempatan bagi kami untuk menambah motivasi karena banyak bertemu pemain lain. Jadi, Insya Allah saat turun di Olimpiade kami sudah mengetahui situasi dan membaca permainan lawan."
BWF World Tour Finals merupakan turnamen puncak dalam satu kalender kompetisi yang mempertemukan delapan pemain terbaik dunia di setiap sektor.
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar