Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Imam Nahrawi memberikan apresiasi kepada 110 atlet, pelatih, dan asisten pelatih berprestasi di kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Rabu (5/12/2018). Apresiasi yang diberikan berupa bonus atau beasiswa.
Sebagai bentuk perwujudan semangat kesetaraan dan inklusivitas dalam olahraga, Kemenpora juga memberikan penghargaan para atlet dan pelatih Indonesia di ASEAN Autism Games 2018 dan Asia Pacific Deaf Badminton 2018. Ini adalah pertama kalinya penghargaan serupa diberikan.
"Bapak Presiden Joko Widodo tidak akan berhenti memperhatikan dan mengapresiasi para atlet. Terima kasih kepada para atlet yang telah berjuang. Terima kasih juga kepada pelatih, asisten pelatih, serta orang tua yang setia mendampingi," ucap Menpora Imam Nahrawi dalam siaran pers yang diterima BolaSport.com.
Apresiasi turut diberikan kepada tim nasional sepakbola U-16, timnas sepakbola U-19, dan tim FFOSSBI yang berlaga di Singa Cup U-14.
Tak ketinggalan apresiasi ditujukan kepada atlet angkat berat Sri Hartati, atlet angkat besi Eko Yuli Irawan, atlet angkat besi di Youth Olympic Nur Vinatasari, pecatur Samantha Edithso, dan delapan pebalap di Asian Road Race Championship 2018.
"Hal ini tidak boleh berhenti. Seluruh anak bangsa harus dipacu untuk memberikan kabar indah bagi kita melalui prestasi demi prestasi yang didapatkan. Tidak ada lagi perbedaan kepada atlet non-disabilitas dan penyandang disabilitas," ucap Imam.
Baca juga:
- Jadi Juara Dunia Angkat Besi, Eko Yuli Diberi Bonus oleh Presiden dan Kemenpora
- Inilah Atlet Indonesia yang Mendapatkan Bonus Terbanyak di Asian Games 2018
"Kompetisi usia dini akan mengantarkan prestasi di masa depan. Saya berharap dorongan tidak hanya berasal dari pemerintah, melainkan juga dari sponsor dan swasta," tutur Imam.
Pemerintah terus berupaya menyediakan fasilitas dan kemudahan kepada para atlet. Contohnya adalah pengangkatan atlet Asian Games 2018 dan Asian Para Games 2018 sebagai pegawan negeri sipil. Bonus yang diberikan secara rutin menjadi langkah lain yang dilakukan.
Orangtua diharapkan tidak khawatir lagi ketika anaknya ingin menjadi atlet karena sekarang masa depan mereka tidak akan terbengkalai. Dengan semakin banyak partisipasi di usia muda, akan semakin besar juga peluang mewujudkan generasi emas olahraga Indonesia untuk Olimpiade 2032.
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | KEMENPORA |
Komentar