Duel kelas berat antara Deontay Wilder kontra Tyson Fury yang berlangsung pada Sabtu (1/12/2018) lalu ternyata berhasil membuat kagum organisasi tinju dunia yang menaungi laga itu, yakni WBC (World Boxin Council).
Pasalnya laga perebutan sabuk juara tinju kelas berat WBC yang digelar di Staples Center, Los Angeles, Amerika Serikat, tersebut berlangsung dengan seru.
Setelah berduel selama 12 ronde, pertandingan akhirnya diputuskan berakhir seri oleh tiga juri yang bertugas pada malam itu.
Alhasil, Deontay Wilder berhasil mempertahankan sabuk juara kelas berat WBC miliknya dari ancaman Tyson Fury.
Hasil draw itu ternyata menimbulkan perdebatan karena Fury yang mendominasi jalannya laga, walau sempat terjatuh pada ronde ke-9 dan 12, lebih layak tampil sebagai pemenang.
Tak heran jika banyak pihak, termasuk kedua petinju, meminta untuk menggelar laga ulang antara Deontay Wilder kontra Tyson Fury.
Baca Juga:
- Jadwal UFC 231 - 2 Gelar Diperebutkan, Max Holloway VS Brian Ortega Jadi Sorotan Utama
- Floyd Mayweather Tidak Akan Berhenti Bertanding Setelah Melawan Petarung Jepang
- Inilah Besarnya Keuntungan dari Laga Tyson Fury Melawan Deontay Wilder
Seakan mendengar keinginan publik, Dewan WBC dalam sebuah pertemuan mencapai keputusan bulat untuk menggelar laga Deontay Wilder melawawn Tyson Fury jilid II.
"Wilder dan Fury telah memberi dunia tinju salah satu duel terbaik di kelas berat yang sudah lama tak terjadi," tulis pernyataan WBC dikutip BolaSport.com dari BBC.
"Duel itu juga menimbulkan permintaan yang besar dari para fan untuk menyaksikan berlangsungnya pertandingan ulang," lanjut pernyataan itu.
Bahkan WBC juga menyetujui jika laga Wilder kontra Fury itu menerapkan klausul "direct rematch" atau langsung digelar tanpa diselingi laga lain.
Jika klausul itu terwujud maka Deontay Wilder harus menunda laga wajib melawan Dominic Breazeale dan bertarung dengan Tyson Fury tanpa mempertaruhkan sabuk juara
Pada sisi lain, kubu Fury disebut-sebut mendorong agar duel kontra Wilder jilid II dapat dilangsungkan di Inggris.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | bbc.com |
Komentar