Pelatih sektor tunggal, Zhou Kejian menjadi orang kelima yang mundur dari timnas bulu tangkis Malaysia dalam 10 hari.
Pekan lalu, Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) mengumumkan bahwa pihaknya tidak memperpanjang kontrak beberapa pelatih.
Mereka adalah Cheah Soon Kit (ganda putra), Rony Agustinus (tunggal putri), Sairul Amar Ayob (tunggal putra) dan Lim Pek Siah (ganda putri). Kontrak mereka berakhir pada 31 Desember 2018.
Meskipun mengalami goncangan, Ketua Komite Kepelatihan BAM, Datuk Ng Chin Chai tetap tenang.
Dia mengatakan bahwa keluarnya Zhou yang merupakan kelahiran China dari Sekolah Olahraga Bukit Jalil (BJSS) dan empat pelatih nasional diperlukan untuk menjaga tim yang ramping untuk 2019.
Ng juga mengatakan bahwa pihaknya tidak memiliki rencana untuk merekrut pelatih baru, baik lokal maupun asing.
"Kami telah melakukan degradasi pemain dan itu merupakan sesuatu yang wajar ketika kami melakukan hal yang sama dengan para pelatih. Itu bukan sesuatu yang harus kami khawatirkan," ucap Ng.
"Kami tidak berencana membawa pelatih baru. Kami memiliki 12 pelatih di tim nasional dan itu sudah cukup. Kami ingin fokus pada pemain dan pelatih berkualitas menuju periode kualifikasi Olimpiade (mulai Mei 2019)," katanya.
Kepergian Soon Kit tidak mengejutkan karena diketahui bahwa mantan pemain yang turut mengantar Malaysia meraih Piala Thomas telah kehilangan kepercayaan dari pemain ganda.
Baca juga:
- BAM Tak Akan Halangi Pemain Keluar dari Timnas Malaysia
- Pelatih Malaysia Asal Indonesia Komentari Rumor Eksodus Goh V Shem/Tan Wee Kiong
- Pebulu Tangkis Malaysia Gagal Bersinar di 4 Sektor, Lee Chong Wei Merasa Tidak Enak Hati
Beberapa pemain senior bahkan telah bertemu dengan manajemen BAM yang menuntut pergantian pelatih kepala.
Pada Juli lalu, BAM menurunkan posisi Cheah dari posisi pelatih kepala menjadi pelatih tim U-21. Ia kemudian digantikan oleh Paulus Firman asal Indonesia.
Di bawah dua tahun masa jabatannya, Malaysia melihat kebangkitan Goh Sze Fei/Nur Izzuddin Rumsani sebagai pasangan yang berpotensi.
Sementara itu, Rony yang bergabung sejak 2013 memiliki kontribusia dalam kebangkitan tunggal putri, Goh Jin Wei dan Soniia Cheah.
Adapun Lim yang bergabung pada 2015 telah melakukan tugasnya dengan baik dalam menumbuhkan potensi ganda putri, Lee Meng Yean/Chow Mei Kuan.
Lee/Chow saat ini menjadi pasangan ganda putri nomor satu Malaysia setelah tidak adanya pasangan Woon Khe Wei/Vivian Hoo.
BAM diharapkan untuk menghemat dana latihan karena anggaran mereka untuk 2019 telah diperketat.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | The Star |
Komentar