Pemerintah Jepang akan melarang drone terbang di atas venue Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020.
Seperti dilansir BolaSport.com dari Insidethegames, keputusan itu dibuat selama pertemuan Kementerian dan Lembaga Pemerintah terkait.
Keputusan itu terjadi setelah kekacauan di Bandara Gatwick, London yang telah berulang kali ditutup dalam beberapa hari terakhir karena penampakan drone di dekat landasan pacu.
Kekacauan tersebut terjadi pada 19 Desember lalu dan menyebabkan sekitar 1.000 penerbangan tertunda atau dibatalkan.
Sekitar 140.000 penumpang telah terkena dampak, sementara seorang pria dan seorang wanita ditangkap sehubungan dengan insiden pada 21 Desember lalu sebelum akhirnya dibebaskan tanpa tuduhan.
Diharapkan langkah baru yang diterapkan oleh Pemerintah Jepang akan membantu menghentikan kemungkinan serangan teror dan tindakan berbahaya lainnya seperti yang terlihat di London dalam beberapa hari terakhir.
Baca juga:
- PP PBSI Ingin Tiap Sektor Kirim 2 Wakil ke Olimpiade Tokyo 2020
- Panitia Penyelanggara Jamin Persiapan Jelang Olimpiade Tokyo 2020 Tidak Akan Berhenti di Tengah Jalan
Seperti halnya di tempat-tempat olahraga selama Olimpiade, drone juga akan dilarang terbang di dekat bandara utama.
Jika menerbangkannya di dekat fasilitas untuk Pasukan Bela Diri Jepang atau pangkalan militer AS telah dilarang secara permanen.
Larangan serupa akan diberlakukan selama Piala Dunia Rugbi 2019, yang juga berlangsung di Jepang.
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | insidethegames.biz |
Komentar