Jika dibandingkan dengan era 90-an, sektor bulu tangkis tunggal putri Indonesia saat ini memang masih memerlukan banyak perbaikan, baik dari segi kualitas permainan maupun mentalitas.
Minimnya prestasi tunggal putri pun terbukti dari pencapaian mereka yang hanya meraih satu gelar juara BWF pada 2018, yakni melalui Gregoria Mariska Tunjung.
Minarti Timur selaku pelatih tunggal putri Indonesia pun berharap, pada tahun 2019 ini, para pemainnya bisa berjuang lebih keras lagi demi mencetak prestasi.
"Memasuki 2019 ini, saya maunya anak-anak bisa meraih gelar di turnamen yang mereka ikuti," ujar Minarti kepada BolaSport.com, Selasa (1/1/2019).
"Entah misalnya juara di turnamen level 100, 300, ataupun 500. Kalau bisa juara di level 1000 ya lebih bagus lagi," ucap pebulu tangkis ganda era 90-an tersebut.
Saat ini, skuat utama tunggal putri Indonesia bermaterikan 4 pebulu tangkis.
Baca juga:
- Jadwal Turnamen Bulu Tangkis Sepanjang 2019
- Soong Joo Ven dan Chen Tang Jie/Peck Yen Wei Masuk Daftar Proyeksi Pebulu Tangkis Malaysia untuk Olimpiade Tokyo 2020
- Daren Liew Mengaku Terbebani Berada di Bawah Bayang-bayang Lee Chong Wei
Keempat pemain tersebut yakni Gregoria, Fitriani, Dinar Dyah Ayustine, dan Ruselli Hartawan.
Gregoria sendiri sudah mengalami peningkatan secara peringkat. Kini, pemain jebolan PB Mutiara Cardinal Bandung itu sedang menduduki urutan ke-15 dunia.
Sementara itu, Fitriani, kini tercatat menduduki peringkat ke-33, disusul Dinar Dyah Ayustine di urutan ke-49, dan Ruselli Hartawan di posisi ke-51.
"Biarlah pengalaman di tahun 2018 menjadi modal untuk bisa tampil lebih baik di 2019," kata Minarti.
View this post on Instagram
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar