Petaling Badminton Club (PBC) akan mendukung pasangan ganda putra Malaysia, Goh V Shem/Tan Wee Kiong, untuk lolos ke Olimpiade Tokyo 2020 setelah keluar dari pelatnas.
Setelah resmi keluar dari BAM, Goh V Shem/Tan Wee Kiong akan mewakili PBC dalam berbagai turnamen yang mereka ikuti.
Pendiri PBC, Datuk Jack Koh, telah mengonfirmasi bahwa klub yang sebelumnya dikenal sebagai Looi Badminton Academy akan mendukung penuh peraih medali perak Olimpiade Ri0 2016 untuk lolos ke Olimpiade Tokyo 2020.
Goh V Shem saat ini sedang Petaling BC di SS Purple League (SSPL) atau liga bulu tangkis Malaysia. PBC saat ini berada di urutan ketiga dari delapan tim yang berpatisipasi.
Sementara itu, Tan Wee Kiong tidak sedang terikat pada salah satu klub.
Jack menyadari fokus kepada Goh/Tan adalah memiliki cukup sponsor untuk mendanai pelatihan dan biaya turnamen mereka selama dua tahun ke depan.
"Kami saat ini membantu V Shem dan Wee Kiong untuk mengamankan beberapa kesepakatan," kata Jack, yang juga pendiri SSPL seperti dilansir BolaSport.com dari The Star.
"Sponsor utama kami, Platinum Victory, dan Top Glove, mendukung kami membantu para pemain ini karena mereka juga ingin menjadi bagian dari pengembangan bulu tangkis. Jadi, semoga lebih banyak perusahaan swasta juga dapat membantu," ucap Jack.
Baca juga:
- Jadwal Turnamen Bulu Tangkis Sepanjang 2019
- Tahun Baru, Goh V Shem/Tan Wee Kiong Resmi Keluar dari Timnas Bulu Tangkis Malaysia
- BAM Nilai Mundurnya Pebulu Tangkis Top Malaysia Tidak Akan Pengaruhi Relasi dengan Sponsor
Menurut Jack, ini adalah waktu yang sangat penting bagi pemain profesional dalam proses pengembangan olahraga negara.
"Mengingat pemerintah baru sekarang memprioritaskan anggarannya untuk hal-hal yang lebih penting di tempat lain," ucap yang merupakan pendukung kuat sistem klub dan desentralisasi dalam bulu tangkis Malaysia.
Saat Petaling BC dapat membantu Goh/Tan untuk memenuhi kebutuhan keuangan mereka, Jack dengan cepat menekankan pentingnya para pemain menjaga hubungan relasi yang erat dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM).
"Ingatlah bahwa pemain independen juga membawa bendera Malaysia dan mereka bermain untuk negara. Sementara itu, klub dapat menyediakan tempat dan sesi pelatihan yang berkualitas. Tentu saja kami masih tertinggal dalam hal layanan pendukung dan sesi latihan sparring berkualitas tinggi," ucap Jack.
"Jadi, para pemain ini jelas masih membutuhkan semua layanan dukungan kelas dunia dari National Sports Institute untuk mempertahankan kondisi fisik mereka di level tertinggi," ujar Jack.
Jack juga berharap BAM tidak membiarkan pemain profesional bertanding dan bersaing setidaknya dua hingga tiga kali seminggu karena pemain BAM juga perlu sesi sparring yang baik untuk meningkatkan kualitas permainan.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | The Star |
Komentar