Komite Olimpiade Jepang (The Japanese Olympic Committee/JOC) berencana memperpanjang batas usia Presiden Tokyo 2020 Tsukazu Takeda.
Tujuannya, agar Takeda mampu menunaikan tugas hingga Olimpiade Tokyo 2020 berakhir (24 Juli -9 Agustus 2020).
JOC membatasi usia maksimum jabatan eksekutif yakni kurang dari 70 tahun pada saat pemilihan.
Tetapi, JOC memutuskan tidak menerapkan aturan pada Takeda yang akan berusia 71 tahun ketika melakukan pemilihan umum Presiden JOC pada Juni 2019.
Keputusan itu akan sejalan dengan inisiatif Komite Olimpiade Internasional (IOC). Pada September lalu, IOC mengumumkan bahwa mereka memperpanjang batas usia 70 tahun untuk Takeda hingga akhir Tokyo 2020.
"Jika batas usia JOC 70 tahun diterapkan pada Takeda, langkah itu tidak akan sesuai dengan Piagam Olimpiade," kata seorang sumber kepada Jiji Press yang dilansir BolaSport.com dari Insidethegames.
Takeda lahir sebagai putra ketiga Pangeran Tsuneyoshi Takeda dan merupakan cicit dari Kaisar Meiji yang memerintah Jepang dari 1867 hingga kematiannya pada 1912.
Takeda mewakili Jepang di cabang olahraga berkuda pada Olimpiade Munich 1972 (Jerman) dan Olimpiade Montreal 1976 (Kanada).
Baca juga:
- Sang Istri Siap Berada di Samping Lee Chong Wei Saat Kejar Mimpi ke Olimpiade Tokyo 2020
- Korea Utara dan Selatan Akan Kirim Tim Gabungan dalam 3 Cabor pada Olimpiade Tokyo 2020
Dia pertama kali terpilih sebagai Presiden JOC pada 2001. Jika dia kembali terpilih pada Juni 2019, itu akan menjadi masa jabatannya yang ke-11.
Takeda sukses membawa Tokyo memenangi bidding Olimpiade dan Paralimpiade 2020.
Namun, bidding tersebut menarik perhatian setelah Takeda menolak untuk mengungkapkan rincian kontrak dengan tersangka perusahaan Singapura Black Tidings kepada Parlemen Jepang sebesar 2 juta dolar Amerika Serikat (sekitar Rp 28 miliar).
Pemegang akun telah terikat erat dengan Papa Massata Diack yang merupakan putra mantan Presiden Federasi Atletik Internasional dan dipermalukan Lamine Diack.
Diack saat ini ditahan di Prancis dan menghadapi dakwaan korupsi.
Takeda mengatakan kepada Parlemen bahwa kontrak itu rahasia sehingga dia tidak bisa mengungkapkannya tanpa persetujuan pihak lain.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Insiderhegames.biz |
Komentar