Sejumlah orang yang masuk dalam lingkup PSSI telah ditangkap Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Bola bentukan Polri terkait dengan keterlibatan mereka dalam skandal pengaturan skor yang terjadi di sepak bola Indonesia.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Gatot S Dewa Broto, berpendapat bahwa pemerintah belum perlu membekukan organisasi PSSI.
"Kami memandang tidak perlu membekukan PSSI. Karena sejauh ini kan tidak ada pelanggaran yang signifikan," ucap Gatot saat di bilangan Menteng, Jakarta Pusat.
(Baca Juga: Pemain Bhayangkara FC yang Terlibat Pengaturan Skor Akan Dibunuh Manajer)
Gatot menuturkan, kondisi saat ini berbeda dengan ketika pemerintah membekukan PSSI pada 2005.
Gatot menjelaskan, saat itu PSSI telah diberi peringatan untuk tidak mengikutsertakan Arema dan Persebaya pada Liga Indonesia (ISL), lantaran kedua tim tidak memenuhi syarat administrasi. Namun, peringatan itu tak digubris PSSI.
Baca Juga:
- Persib Bandung Ingin Pulangkan Pemain Binaan demi Bentuk The Class of 92 Ala Manchester United
- Runtuhnya Era Kerajaan Sriwijaya, Klub Kendaraan Politik yang Ingin Tampil Heroik Bak Juventus
- Skenario The Dream Team 8 Pemain Asing Madura United Alami Kegagalan karena Tahun Sial
"Legalitasnya sebagai klub dan peserta kompetisi ternyata dilanggar. Akibatnya itu jadi pemicu pembekuan," ujar Gatot.
PSSI, kata Gatot, juga turut membantu Satgas Antimafia Bola yang dipimpin langsung Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, untuk mengusut dugaan pengaturan skor.
Editor | : | Dimas Wahyu Indrajaya |
Sumber | : | kompas.com |
Komentar