Di balik suka cita pasca-membawa negaranya mempertahankan gelar juara pada ajang Hopman Cup 2019, petenis putra Swiss, Roger Federer, mengaku sedih andai penyelenggaraan tahun ini menjadi yang terakhir.
Roger Federer baru saja mencatat rekor personal yakni petenis dengan titel kampiun Hopman Cup terbanyak sepanjang sejarah.
Melalui kemenangan tim Swiss (bersama Belinda Bencic) dengan skor 2-1 atas Jerman pada tahun ini, Federer kini mengoleksi tiga gelar juara yakni 2001, 2018, dan 2019.
Namun, rekor itu terancam tidak bisa bertambah andai penyelenggaraan Hopman Cup betul-betul tidak berlanjut.
Menurut rumor yang beredar, kompetisi tenis beregu campuran antar negara itu akan diganti dengan kejuaraan dunia bertajuk World Cup.
Tak seperti Hopman Cup yang diikuti oleh tim dengan petenis putra dan putri, ajang World Cup hanya akan diikuti para petenis putra.
"Saya penasaran dengan apa yang akan terjadi. Saya ingin melihat turnamen tenis internasional di Perth. Jika itu Hopman Cup, luar biasa. Jika bukan, itu menyedihkan. Kami memiliki event yang luar biasa di sini selama beberapa tahun," kata Federer.
"Event seperti Laver Cup dan kompetisi tim lainnya membuat para petenis, putra dan putri, menjadi dekat," ucap dia.
"Kami memang banyak mengikuti turnamen yang sama, tetapi itu tidak sama dengan kami bermain bersama dalam satu lapangan," tutur Federer lagi.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Sporting News |
Komentar