Chelsea dikabarkan sedang mencari seorang gelandang di bursa transfer, pilihan tersebut jatuh pada titisan Juan Roman Riquelme.
Cesc Fabregas yang jarang mendapatkan menit bermain musim ini memilih hengkang dari Chelsea.
Klub Liga Prancis, AS Monaco, jadi tujuan Cesc Fabregas selanjutnya.
Fabregas memang kesulitan mendapatkan satu tempat di lini tengah Chelsea yang biasanya diisi Jorginho, N'Golo Kante, dan Mateo Kovacic.
(Baca Juga: Secercah Harapan dan Kemiripan Liverpool dengan Indonesia)
Kini dengan hengkangnya Cesc, Chelsea mau tak mau harus berburu pemain anyar.
Nama terbaru yang dikabarkan menjadi incaran tim asuhan Maurizio Sarri adalah gelandang Zenit St Petersburg, Leandro Paredes.
Direktur Chelsea, Marina Granovskaia, kabarnya sudah mengajukan tawaran sebesar 30 juta euro untuk memboyong pemain asal Argentina tersebut.
Kontrak hingga musim panas 2023 dengan gaji 4,5 juta euro per tahun kabarnya jadi iming-iming Chelsea untuk Leandro Paredes.
Baru berusia 24 tahun, Paredes memulai karier profesionalnya di klub Argentina, Boca Juniors, pada 2010.
Sempat dipinjamkan ke Chievo Verona, Paredes kemudian hijrah ke klub Ibu Kota Italia, AS Roma.
Setelah 54 kali berlaga untuk Roma, ia dijual ke Zenit dengan mahar 23 juta euro pada 2017 lalu dan menandatangani kontrak empat tahun.
Hingga saat ini, Paredes sudah pernah 9 kali membela timnas Argentina.
Chelsea want to close the deal for Leandro Paredes. They’ve offered €30 million for him and await an answer. He wants to leave, an agreement has been made to sign a contract until 2023 (€4.5 million per year) (@NicoSchira) pic.twitter.com/ZNp1bpcFtk
— CFCReport (@CFCReport_) 13 January 2019
Paredes kerap berperan sebagai deep-lying midfielder ataupun gelandang box-to-box di lini tengah.
Ia mencetak tiga gol musim ini, salah satunya langsung dari sepak pojok, dan membawa Zenit sementara tenang di puncak klasemen Liga Rusia.
Legenda Argentina, Juan Roman Riquelme, mengatakan sendiri bahwa Paredes adalah titisan dirinya.
"Riquelme adalah pemain yang saya terus amati dan saya sukai. Saya belajar banyak darinya saat ia jadi rekan setim saya," ujar Paredes.
Paredes muda memang pernah satu tim dengan Riquelme yang sudah jadi legenda saat di Boca Juniors.
"Riquelme selalu memberi saya saran saat kami bermain bersama dan terus berkomunikasi hingga sekarang," tutur Paredes.
"Sebelum ia pensiun, ia berkata pada semua orang bahwa saya adalah titisannya. Ini kehormatan yang besar untuk saya," tutur pemain bertinggi 180 sentimeter tersebut.
Meski begitu, Paredes tak lepas dari kontroversi.
Musim ini misalnya, ia dikatakan secara sengaja mendapat kartu merah bagi Zenit agar ia dihukum, tak bisa bermain, dan bisa menonton laga final Copa Libertadores.
Suporter Zenit menganggap Paredes sengaja mendapat kartu merah agar bisa pergi ke Argentina menonton klub kesayangannya, Boca Juniors, melawan River Plate pada partai pertama final Copa Libertadores.
Baca juga artikel menarik lainnya:
- Tak Ada Perang Saudara di AC Milan soal Pemain Nomor 10
- Beruntungnya Liverpool Punya Fabinho si Versatile
- Solari Si Pelupa: Satu Pemain Real Madrid Selalu Tak Dianggap
Editor | : | Thoriq Az Zuhri Yunus |
Sumber | : | football-italia.net |
Komentar