Nama Milomir Seslija dikenal sebagai pelatih kontroversial sejak keberadaannya bersama Arema FC pada 2016.
Kini, juru taktik asal Bosnia itu kembali menangani skuat berjulukan Singo Edan untuk Liga 1 2019.
Milo, sapaan akrabnya diresmikan sebagai pelatih Arema FC pada Rabu (9/1/2018).
Sebelum kembali ke Kota Apel, ia malang melintang bersama beberapa tim Tanah Air.
Sebut saja pada 2017 ia membawahi Persiba Balikpapan hingga berlanjut ke Madura United.
Baca Juga:
- Liga 1 2019, Empat Jebolan Arema FC dalam Tubuh Persib Bandung
- Transfer Liga 1, Potensi CLBK Lima Nama Beken
- Putra Legenda Niac Mitra Trial di Norwegia
Kembalinya Milo ke Arema FC untuk musim 2019 berbekal catatan-catatan kontroversi.
Terangkum, sejauh ini lima hal kontroversi telah dibuat nakhoda 54 tahun itu.
Namun di balik sikap kontroversialnya, ia pernah menorehkan prestasi manis bersama Singo Edan.
Bersama Arema FC, pelatih berlisensi A UEFA itu mempersembahkan gelar Bali Island Cup 2016 dan Bhayangkara Cup 2016.
Berikut lima catatan kontroversi Milomir Seslija:
Tolak Hamka Hamzah
Milomir Seslija pernah menolak keputusan manajemen untuk mendatangkan Hamka Hamzah pada 2016.
Hal itu karena Hamka ditakutkan bakal banyak ikut campur urusan tim, terlebih soal strategi dan formasi.
Bahkan, Milo sempat mengancam akan mundur dari kursi pelatih jika Hamka tetap saja didatangkan.
Namun Hamka pada akhirnya resmi didatangkan. Seiring berjalannya waktu, bek asal Makassar itu membuktikan kapasitasnya.
Persipura juara palsu
Pernyataan keras Milomir Seslija soal tudingan Persipura Jayapura juara palsu ISC 2016 mengundang perhatian.
Bahkan akibat sikap pelatih Bosnia itu, manajemen Arema FC sampai berkirim surat resmi untuk Persipura.
Dalam surat tersebut, manajemen Arema FC meminta maaf atas ucapan Milo soal Persipura juara palsu.
Detik-detik menjelang penentuan Persipura sebagai juara ISC 2016, Milo mengatakan jika gelar Mutiara Hitam tidak murni.
Menurut Milo, Persipura banyak diuntungkan wasit terutama saat berlaga di markas sendiri Stadion Mandala, Jayapura.
Memang, pada perhelatan itu Persipura dan Arema bersaing ketat menuju tangga juara.
Namun pada akhirnya anak didik Milo hanya mampu finis sebagai runner-up ISC 2016.
Sengketa Milo dan Kiko Insa
Kedatangan Milo pada awal musim 2016 seolah sudah menjadi petaka bagi bek asal Spanyol, Kiko Insa.
Datang pada Januari, sebulan setelahnya Milo mengeluarkan keputusan mengejutkan untuk Kiko Insa.
Milo mendepak Kiko Insa dari Singo Edan pada Februari, tepatnya setelah Arema memastikan gelar Bali Island 2016.
Keputusan Milo dibilang aneh, sebab Kiko cukup berkontribusi dan sukses memperlihatkan kapasitasnya sebagai pilar asing.
Namun keputusan telah bulat, Milo mencoret Kiko. Setelah itu, Kiko meradang.
Kiko Insa merasa aneh dengan pencoretan namanya dari Singo Edan.
Beberapa kali baik Kiko dan Milo mempertontonkan perang kata kepada media.
Bahkan, baru-baru ini Kiko dengan lantang menyarankan agar manajemen Arema FC tak memulangkan Milo.
Ia juga menyayangkan keputusan manajemen dengan mendatangkan Milo, bahkan sampai membuka borok lama sang pelatih.
Cekcok dengan Bambang Nurdiansyah
Milo dan Banur, sapaan akrab Bambang Nurdiansyah berselisih saat laga Arema kontra PS Polri pada ajang Piala Bhayangkara 2016, Rabu (23/3/2016).
Oleh Banur, Milo disebut sebagai pelatih yang rewel. Lebih dari itu, Banur menilai Milo telah melakukan suatu pembodohan.
Bukan tanpa alasan, Banur melayangkan pernyataan itu karena Milo dinilai banyak melayangkan protes keras kepada wasit.
Alhasil pada pertengahan laga, keduanya sempat adu mulut yang berbuntut perang statement usai pertandingan.
Banur mengatakan, Milo harus bersikap santun karena tengah mencari nafkah di Indonesia.
Milo pun menanggapi. Ia menyebut jika hal itu adalah wajar dilakukan pelatih di Eropa.
Kabur dari Persiba Balikpapan
Kasus kaburnya Milo dari Persiba Balikpapan pada pertengahan liga menjadi salah satu topik terhangat tahun 2017.
Tepatnya, pelatih 54 tahun itu meninggalkan Persiba pada Rabu (9/8/2017).
Dapat dibilang, Milomir Seslija pergi disaat Persiba lagi sayang-sayangnya.
Sebab saat itu Persiba di bawah komando Milo sukses berbuat banyak di Liga 1 2017.
Terlebih pada transfer pertengahan musim, semua permintaan Milo dikabulkan manajemen.
Ditenggarai, kaburnya Milo lantaran ada beberapa permintaannya yang tak dipenuhi manajemen Persiba.
Namun manajemen Persiba menampik hal itu. Bahkan pihak tim menyebut jika Milo tak punya kepribadian baik.
Editor | : | Ramaditya Domas Hariputro |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar