Menatap musim kompetisi 2019, manajemen Arema FC telah memperkirakan dana yang dibutuhkan untuk operasional klub secara keseluruhan. Menurut perhitungan, mereka membutuhkan dana sekitar Rp 34 miliar.
Angka ini melonjak tinggi dibandingkan dengan pengeluaran klub pada tahun 2018.
Musim lalu, Arema FC menghabiskan dana sebesar Rp 25 miliar.
"Estimasi Rp 34 miliar, kurang lebih di situ. Maksimal Rp 35 miliar. Pengeluaran 2018 kan sekitar Rp 25 miliar," kata General Manager Arema FC, Ruddy Widodo di Kantor Arema FC, Selasa (15/1/2019).
(Baca Juga: Arema FC Resmikan Pemain Anyar, Dua Asing dan Tiga Lokal)
Estimasi kebutuhan dana itu digunakan untuk membayar gaji pemain dan operasional klub selama mengarungi musim kompetisi 2019.
Selain itu, Ruddy memastikan bahwa nilai kontrak seluruh pemain yang bertahan di Arema FC mengalami kenaikan.
Baca Juga:
- Persib Bandung Ingin Pulangkan Pemain Binaan demi Bentuk The Class of 92 Ala Manchester United
- Runtuhnya Era Kerajaan Sriwijaya, Klub Kendaraan Politik yang Ingin Tampil Heroik Bak Juventus
- Skenario The Dream Team 8 Pemain Asing Madura United Alami Kegagalan karena Tahun Sial
Ditambah dengan datangnya tiga pemain lokal anyar dan dua pemain asing baru, pengeluaran Arema FC musim ini dipastikan naik.
Menurut Ruddy, Singo Edan akan mengeluarkan dana senilai Rp 1 miliar untuk membayar gaji pemain setiap bulan.
"Harapannya itu di angka Rp 1 miliar maksimal per bulan atau mungkin Rp 1,1 miliar gitu lah. Jangan sampai satu seperempat ke atas," jelasnya.
Ruddy menjelaskan, gaji pemain yang dibayar setiap bulan merupakan pembayaran sisa down payment (DP) sesuai kontrak.
(Baca Juga: Gelandang Muda Arema FC Akui Kaget Dipanggil Indra Sjafri ke Timnas U-22 Indonesia)
Semakin besar nilai DP yang diterima pemain, semakin kecil gaji setiap bulannya.
"Gaji per bulan itu kan dari sisa DP. Itu bisa turun kalau DP-nya ditambahi, tapi nilai kontraknya, total ya naik," katanya.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | kompas.com |
Komentar