Komplotan mafia pelaku pengaturan skor di olahraga tenis sudah tertangkap pihak kepolisian gabungan.
Kepolisian gabungan Eropa berhasil membongkar komplotan pengatur hasil pertandingan tenis profesional.
Sebanyak 28 petenis profesional yang antara lain melibatkan seorang petenis yang pernah bermain di tingkat US Open 2018 saat ini berada dalam investigasi.
Dilansir BolaSport.com dari Kompas dan Asbarez, kesatuan sipil polisi Eropa menyebut komplotan ini melakukan praktik penyuapan kepada para petenis untuk mengatur hasil pertandingan bahkan untuk turnamen tingkat ITF Futures dan Challenger.
Kepolisian juga mengatakan bahwa penangkapan komplotan ini berdasarkan atas laporan yang mereka terima dari Unit Integritas Tennis yang bernaung di bawah Federasi Tenis Internasional (ITF).
Namun demikian, mereka tidak menyebut identitas petenis yang ditengarai terlibat dalam pengaturan hasil pertandingan dan pernah bermain untuk tingkat US Open.
Polisi juga menyebut komplotan ini terdiri dari orang-orang Armenia dan polisi telah menangkap beberapa dari mereka.
"Mereka menonton pertandingan untuk memastikan kiprah pemain yang telah sepakat untuk mengatur hasil pertandingan dengan mereka," tutur polisi.
"Dan meminta anggota lainnya untuk memasang taruhan untuk perjudian tingkat nasional dan internasional," polisi menambahkan.
Baca juga:
- Positif Gunakan Doping, Gelar Atlet Balap Sepeda 90 Tahun Ini Dilucuti
- Kasus Suap Terpilihnya Tokyo sebagai Penyelenggara Olimpiade 2020 Guncang Dunia Olahraga
Komplotan ini telah beraksi sejak Februari 2017 dan telah mengeruk 167 ribu euro atau sekitar Rp 2,7 miliar yang disita di Spanyol.
Saat penangkapan, polisi juga menyita sebuah senjata api, 50 perangkat elektronik, kartu kredit, lima kendaraan mewah, dan dokumen yang terkait dengan kasus ini.
View this post on Instagram
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | kompas.com, asbarez.com |
Komentar