Ducati baru saja melakukan peluncuran tim untuk ajang balap MotoGP 2019 pada Jumat (18/1/2019).
Berbeda dengan tahun lalu, peluncuran tim Ducati kali ini mengambil tempat di markas Philip Morris International di Swiss.
Hal ini dikarenakan Philip Morris International merupakan sponsor utama tim Ducati.
(Baca Juga: Andrea Dovizioso Tabuh Genderang 'Perang' Lawan Marc Marquez)
Oleh karena itu, pada MotoGP 2019, tim Ducati secara resmi menggunakan nama "Mission Winnow Ducati Team."
Tagline Mission Winnow juga terpampang pada motor Desmosedici GP19 milik Andrea Dovizioso dan Danilo Petrucci.
Selain tagline tersebut dan warna motor lebih gelap, ada yang berbeda pada motor Desmosedici GP19, yakni tulisan Audi Sport.
Dalam beberapa Desmosedici versi sebelumnya, tidak pernah terpampang tulisan Audi Sport.
Ducati memang dimiliki oleh Audi yang merupakan salah satu bagian dari VW Group.
Perusahaan otomotif asal Jerman itu membeli Ducati pada tahun 2012.
Bisa jadi, terpampangnya tulisan Audi Sport untuk menegaskan bahwa Ducati tidak akan dijual oleh VW Group.
Sebab, beberapa saat lalu muncul kabar jika VW Group bakal menjual Ducati.
Bahkan bos KTM, Stefan Pierer, juga mengungkapkan keinginannya untuk membeli saham Ducati.
(Baca Juga: Punya Jasa Besar, Dani Pedrosa Enggan Berpolemik dengan Alberto Puig)
"Saya memiliki hubungan emosional dengan Ducati. Ducati adalah Ducati, tidak ada yang perlu dikhawatirkan," kata Pierer yang dikutip BolaSport.com dari Speedweek.
"Satu-satunya brand yang cocok untuk kami adalah Ducati. Segala sesuatu bisa Anda lupakan. MV Agusta terlalu kecil," ucap dia lagi.
Pada tahun 2012, Audi membeli Ducati dengan harga 860 juta euro atau setara Rp 13,8 triliun.
"Audi mungkin akan memiliki prioritas lain selain pabrik motor karena urusan diesel dan e-mobil. Ducati adalah Ferrari industri motor," ujar Pierer.
"Tentu saja, memiliki brand seperti itu di grup kami akan menarik. Ini bukan pertanyaan tentang harga, tetapi tentang topik, ketika semua orang menyadari di mana situasinya," kata dia melanjutkan.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Speedweek.com, Twitter.com/denkmit |
Komentar