BOLASPORT.COM - Pemerintah Malaysia yang menolak keikutsertaan Israel di Kejuaraan Dunia Para Renang 2019 menimbulkan pro dan kontra.
Malaysia sejatinya akan menggelar Kejuaraan Dunia Para Renang 2019 di Serawak, Juli 2019.
Malaysia tidak ingin ada atlet disabilitas Israel yang ikut serta dalam kejuaraan tersebut.
Keputusan itu diambil Malaysia sebagai wujud dukungan mereka terhadap rakyat Palestina.
Baca Juga : Keputusan Pemerintah Malaysia Tolak Israel Disesali Publik Sendiri
Keputusan Pemerintah Malaysia itu juga mengakibatkan batalnya kesediaan pelatih asal Polandia, Bart Kizierowski ntuk menangani pelatnas renang Malaysia.
Bart Kizierowski yang sudah ditunjuk dan akan memulai tugasnya usai Tahun Baru Imlek pada Februari tiba-tiba membatalkan kesediaannya.
Melalui akun facebook miliknya, Kizierowski mengatakan penolakannya menangani Malaysia kerna kasus penolakan atlet para renang Israel untuk ikut serta pada Kejuaraan Dunia Para Renang pada Juli mendatang.
"Selain alasan pribadi, saya memutuskan menolak karena adanya keputusan politik Malaysia yang menolak memberikan visa buat para atlet Israel yang akan ikut Kejuaraan Dunia. Saya merasa ini tidak pantas terjadi di dunia olahraga," kata Kizierowski yang dikutip BolaSport.com dari Kompas.
Baca Juga : Perdana Menteri: Malaysia Punya Hak Tolak Israel Ikut Kejuaraan Renang
Bart Kizierowski merupakan atlet Polandia pada Olimpiade Atlanta 1996, sebelum memutuskan menjadi pelatih.
Dia sempat melatih di Spanyol sebelum mendapat penawaran dari Malaysia untuk menggantikan pelatih asal Australia, Paul Birmingham Thomas yang telah menangani renang Malasyia selama 10 tahun.
Kini Komite Paralimpik Internasional (IPC) sudah mengeluarkan keputusan untuk mencabut status Malaysia sebagai tuan rumah di Kejuaraan Dunia Para Renang 2019.
Hal tersebut sebagai tindak lanjut atas laporan dari Israel yang mengecam keputusan Malaysia itu.
View this post on Instagram
| Editor | : | Delia Mustikasari |
| Sumber | : | Kompas.com, Thestar.co.my |
Komentar