BOLASPORT.COM - Kendala atap bocor kembali terjadi di GOR Pacific, Surabaya, Jawa Timur, yang menjadi lokasi penyelenggaraan seri ke-6 IBL Pertamax 2018-2019.
Kebocoran atap ini terjadi menyusul derasnya curah hujan yang mengguyur area GOR Pacific pada Minggu (3/2/2019) sore.
Kebocoran terjadi di beberapa titik lapangan. Panitia sudah mengupayakan dengan meletakkan kain pel di sejumlah area kebocoran.
Namun, hujan tak kunjung reda, dan kebocoran terus berlanjut.
Akibatnya, pertandingan antara Pelita Jaya Basketball dan Stapac Jakarta yang tengah berlangsung terpaksa ditunda.
"Mohon maaf sekali lagi kami harus menunda karena ada kebocoran di venue. Kami dari pihak liga terpaksa menunda pertandjngan," kata Hasan Gozali selaku Direktur IBL.
"Nanti laga dilanjutkan pada seri berikutnya (Malang) atau Yogyakarta. Nanti kami akan update jadwalnya. Laga akan dijalankan dengan perangkat, wasit, skor yang sama," tutur dia.
Meski kondisi bocor, pertandingan berikutnya antara HangTuah dan tuan rumah Pacific Caesar tetap dilanjutkan.
Pertandingan HangTuah Vs Pacific Caesar rencananya akan disiarkan secara langsung di TVOne pada pukul 18.00 WIB.
Baca Juga : IBL Pertamax 2018-2019 - Satria Muda Sapu Bersih Kemenangan Seri Ke-6
"Itulah mengapa kami tidak bisa menggeser game berikutnya antara Pacific dan HangTuah karena disiarkan di TVOne. Sekarang hujan sudah reda, diharapkan lapangan siap dipakai," kata Hasan.
Sebelum resmi ditunda, laga dihentikan ketika kuarter pertama tersisa 53 detik. Kala itu, Pelita Jaya sedang unggul 18-13.
Sekitar setengah jam kemudian, panitia akhirnya mantap memutuskan bahwa laga tersebut ditunda demi keselamatan pemain.
Kebocoran atap saat hujan di GOR Pacific bukan terjadi hari ini saja, tetapi juga pada hari pertama dan kedua seri ke-6.
Pada hari pertama, Pelita Jaya juga batal bertanding melawan Prawira Bandung karena alasan serupa.
View this post on InstagramRekor telah tercipta di awal tahun 2019. . #pialaasia #qatar #almoezali #alidaei
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar