BOLASPORT.COM - Akhir pekan kemarin, Qatar merayakan kemenangan di Piala Asia 2019 setelah mengalahkan Jepang 3-1 di partai pamungkas.
Keberhasilan Qatar impresif mengingat jumlah populasi mereka menurut sensus 2017 hanyalah 2,6 juta orang dengan 2,3 juta dari jumlah itu adalah ekspatriat.
Namun, prestasi Qatar bukanlah cerita terbaik di pesta sepak bola negara-negara Asia tersebut.
Setidaknya, menurut Tifo Football, gelar itu jatuh ke prestasi Irak di Piala Asia 2007.
Mereka mengatakan bahwa kisah Irak di turnamen yang bergulir di Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam itu punya segalanya.
"Pemain yang diasingkan, negara yang baru pulih dari perang, ancaman pembunuhan, pelatih hebat, dan striker legendaris yang menyatukan suatu negara," tutur sang narator.
Baca Juga : Qatar Juara 2019, Timnas Indonesia Pernah Kalahkan Qatar di Piala Asia
Kendati memiliki tim hebat pada 1980-an ketika lolos ke Piala Dunia Meksiko 1986, sepak bola Irak terhambat oleh rezim Saddam Hussein dan dua kali Perang Teluk.
Anak Saddam, Uday, menjadi ketua federasi sepak bola Irak pada 1980 dan 1990-an serta kerap bertindak sadis.
Perlakuan Uday kepada para pemainnya termasuk memenjarakan, melempar mereka ke ruang penyiksaan, dan menyuruh timnas Irak bermain dengan bola beton setelah gagal lolos ke Piala Dunia 1994.
Editor | : | Firzie Adrian Idris |
Sumber | : | Tifo Football |
Komentar