Sedangkan Nishikori yang saat ini berperingkat 7 dunia terlihat tak berdaya menahan serangan delapan ace dari Wawrinka.
"Saya bermain mengikuti kecepatan lawan hingga kehilangan ritme (permainan) saya (sendiri)," ucap Nishikori dilansir BolaSport.com dari Kyodo News.
Wawrinka sendiri tercatat berhasil mengonversi lima break point pada pertandingan yang memakan waktu hingga dua jam 13 menit itu.
Bahkan, pada set ketiga saat kedudukan 30-30 di gim ke-10, Wawrinka berhasil melambungkan dua forehand berturut-turut kepada Nishikori.
Pukulan itu juga yang sekaligus memastikan tiket untuk Stan Wawrinka menuju babak final Rotterdam Open 2019.
"Saya juga memiliki kesempatan pada set ketiga, tapi (Wawrinka) bermain sangat bagus pada poin-poin penting," kata Nishikori lagi.
Memang lawan Nishikori kali ini bukanlah lawan abal-abal.
Meski saat ini Wawrinka berperingkat 68 dunia, namun ia pernah bertengger di posisi 3 dunia serta telah meraih tiga gelar Grand Slam yakni Australia Open, French Open dan US Open sepanjang karier tenisnya.
Dengan demikian, perebutan gelar Rotterdam Open 2019 pada Minggu (17/2/2019) akan menjadi pertarungan antara Stan Wawrinka dengan Gael Monfils (Prancis) yang telah mengalahkan Daniil Medvedev (Rusia) juga dalam rubber set 4-6, 6-3. 6-4.
Petarung Kelas Ringan Ini Ingin NAC Realistis soal Hukuman Khabib https://t.co/WZwlBU3OGt
— BolaSport.com (@BolaSportcom) February 17, 2019
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | Kyodo News, The Star |
Komentar