BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis asal Prancis, Brice Leverdez, untuk kali pertama berpartisipasi pada Djarum Superliga Badminton 2019 yang digelar 18-24 Februari.
Leverdez pekan ini berada di Bandung, Indonesia. Dia memperkuat Berkat Abadi yang berpartisipasi pada Djarum Superliga Badminton 2019 di Gedung Sabuga ITB, Bandung.
"Ini adalah Superliga pertama saya. Saya senang sekali bermain di sini, karena Indonesia merupakan salah satu negara kuat bulu tangkis. Saya bisa menghadapi Anthony Sinisuka Ginting (Musica Trinity), yang merupakan salah satu pemain terbaik di dunia." kata Leverdez.
Dalam debutnya pada superliga, Leverdez bertemu Anthony, Senin (18/2/2019). Leverdez belum mampu meredam permainan Anthony dan akhirnya kalah 12-21, 17-21. Berkat Abadi kalah 1-4 pada laga ini.
Prancis bukan negara dengan tradisi bulu tangkis yang kuat. Tak banyak pula pebulu tangkis Prancis yang berhasil menembus papan atas dunia. Mereka pernah punya Pi Hongyang yang menjadi pemain nomor dua dunia pada 2005.
Saat ini, tidak ada satu pun pemain Prancis yang berada di posisi 15 besar ranking dunia. Bahkan, di nomor tunggal, tidak ada yang masuk 25 besar. Pemain tunggal putra nomor satu Prancis, Brice Leverdez, saat ini berada di peringkat ke-26.
Baca Juga : Djarum Superliga Badminton 2019 - Zhang Beiwen Dikalahkan Pemain 19 Tahun
Selain soal Superliga, Leverdez memang punya kesan mendalam tentang Indonesia. Saat masih remaja dan mulai menekuni bulu tangkis, dia mengidolakan pemain Indonesia, Hariyanto Arbi.
"Ketika saya mulai bermain bulu tangkis, banyak orang membicarakan Hariyanto Arbi. Saya mulai mengikuti aksinya dan mengidolakannya. Saya suka cara dia bermain dan kagum dengan hasil-hasil yang dia capai. Saya sampai punya poster Haryanto Arbi di kamar saya," kata Leverdez.
Leverdez mulai berlatih bulu tangkis saat berusia 12 tahun, ketika sedang berlibur. Karena suka, dia makin giat berlatih dan akhirnya bergabung dengan salah satu klub kecil di Prancis.
Meskipun rutin berlatih, Leverdez baru menetapkan pilihan untuk menggeluti bulu tangkis secara serius sebagai pilihan hidup ketika berusia 20 tahun. Salah satu tantangan berat yang harus dihadapi Leverdez ketika memilih bulu tangkis adalah sulitnya mendapatkan sparing partner yang sepadan dan tempat latihan memadai.
Baca Juga : Hanna Ramadini Sempat Dianggap Aneh Saat Kenakan Hijab pada Liga China
"Di Prancis tidak ada hall bulu tangkis yang memadai. Kami harus berbagi dengan lapangan bola tangan atau bola basket," aku pemain berusia 32 tahun itu.
"Meskipun sekarang bulu tangkis sudah semakin dikenal di Prancis, tetap saja sulit untuk mencari lapangan memadai dan pemain bagus sebagai sparing partner. Karena itulah saya sering ke Indonesia karena di sini banyak pemain dan lapangan yang bagus," ujar Leverdez.
Olimpiade Tokyo 2020 merupakan target utama Leverdez saat ini. Tahun lalu, dia sempat masuk 20 besar dunia dengan berada di ranking ke-19.
Tahun ini, dia menargetkan masuk 15 besar dunia. Selanjutnya, dia mengincar posisi lebih baik pada 2020 untuk memastikan diri lolos ke Tokyo.
Jika lolos kualifikasi ke Tokyo, ini akan menjadi pengalaman ketiga Leverdez ikut Olimpiade setelah London 2012 dan Rio 2016.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport. com |
Komentar