BOLASPORT.COM - Wakil Ketua Satgas Antimafia Bola, Krishna Murti menyebut tiga klub Liga 1 yang pelit memberikan 'sesuatu' ke wasit.
Tiga klub yang disebut Krishna Murti tersebut ialah PSM Makassar, Persipura Jayapura, dan Persib Bandung.
Krishna Murti mengunggah foto tiga klub tersebut pada akun instagram pribadinya, @krishnamurti_bd91 pada Kamis (21/2/2019).
Krishna Murti memberikan penjelasan bahwa Persib, Persipura, dan PSM Makassar tidak pernah memberikan 'sesuatu' ke wasit menurut wasit-wasit yang telah diperiksa.
Baca Juga:
- Klasemen Piala AFF U-22 - Thailand, Vietnam, dan Kamboja Lolos, Ini Syarat Indonesia Menyusul
- 3 Pemain Dirumorkan Gabung Persib, dari Sang Mantan, Eks Persija hingga Bomber Asing Berlabel Timnas
Dalam unggahan Krisnha Murti, PSM Makassar disebut menjadi salah satu klub yang tidak pernah memberikan sesuatu ke wasit.
"Menurut info para wasit-wasit yang diperiksa: klub ini adalah salah satu klub yang tidak pernah kasih 'sesuatu' ke perangkat pertandingan. Kata mereka ini adalah klub pelit ke wasit," tulis Krishna Murti.
PSM Makassar adalah peserta Liga 1 2018 yang finis di peringkat kedua di akhir musim.
"Tapi sejarah akan selalu membuktikan: bahwa kejujuran adalah pemenang sejati. Pertahankan Ewako (ini hanya salah satu klub, artinya ada yang lain juga seperti ini)," tulis Krishna Murti.
Lalu, pada unggahan berikutnya, Krishna Murti menyebut Persipura Jayapura yang juga menjadi klub bersih.
"Persipura, menurut salah satu wasit yang diperiksa, klub ini juga merupakan salah satu klub yang pelit, tidak pernah kasih ke wasit. Pertahankan terus Pace Pace Jayapura," tulis Krishna Murti.
Unggahan selanjutnya, Persib juga disebut sebagai klub bersih di musim 2018.
"Persib, menurut salah satu wasit yang diperiksa: untuk khusus tahun 2018 kemarin, klub ini sama sekali tidak mau kasih apapun ke wasit.
Krishna Murti pun mengapresiasi Persib yang mau berubah ke arah kebaikkan.
"Setidaknya, klub ini mau berubah," tulis Krishna Murti.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | instagram.com/krishnamurti_bd91/ |
Komentar