BOLASPORT.COM - Meski sepak bola putri di Eropa tengah berkembang pesat, nyatanya masih ada klub yang belum membentuk tim khusus kaum dara.
Sederet bintang bal-balan wanita mulai muncul ke permukaan dengan prestasi mentereng.
Football France, penggagas Ballon d'Or, bahkan sudah menciptakan penghargaan setara untuk pemain wanita, yakni Ballon d'Or Feminin.
Kategori tersebut meluncur perdana pada 2018 dengan Ada Hegerberg keluar sebagai pemenang.
Saat sepak bola tak lagi hanya menjadi milik kaum pria, masih ada tiga klub besar di lima liga top eropa yang belum punya wacana untuk menciptakan tim wanita.
Baca Juga : Berkat Real Madrid dan Liverpool, Liga Champions Jadi yang Terpopuler
Baca Juga : Ronaldo Si Tengil: Saya Punya Lima Gelar Liga Champions, Atletico Nol
Di Liga Spanyol, Real Madrid menjadi satu-satunya klub kelas kakap yang tak punya skuat wanita.
Rival abadi Madrid, FC Barcelona, punya wakil di Iberdrola (kasta teratas sepak bola wanita Spanyol).
Pasukan putri Atletico Madrid, Sevilla, dan Valencia juga bermain di divisi serupa.
Bisa dikatakan bahwa Inggris menjadi salah satu negaranya yang sangat menghargai eksistensi sepak bola wanita.
Buktinya, semua klub di Negeri Ratu Elizabeth II memiliki skuat putri.
Manchester City, Arsenal, Chelsea, dan Liverpool FC bermain di kasta teratas.
Sementara itu, Tottenham dan Manchester United di strata kedua.
Sama seperti Inggris, semua klub di Italia memiliki skuat putri.
ASD Torres Calcio Femminile menjadi penguasa Liga Italia versi wanita lewat torehan tujuh gelar juara.
Adapun Juventus merebut status kampiun musim 2017-2018.
Dari 18 tim yang berkompetisi di Bundesliga 2018-2019, strata teratas Liga Jerman, hanya Borussia Dortmund yang belum memiliki tim wanita.
Rival berat mereka seperti Bayern Muenchen, Bayer Leverkusen, RB Leipzig, dan Wolfsburg punya wakil putri di berbagai level kompetisi.
Dengan koleksi delapan trofi, AS Monaco tercatat sebagai pemilik gelar Liga Prancis terbanyak ketiga setelah Saint-Etienne (10) dan Olympique Marseille (9).
Kekuatan mereka semakin diperhitungkan sejak menjuarai edisi 2016–2017.
Meski berprestasi di sektor pria, tim yang bermarkas di Stade Louis II itu belum punya rencana untuk membentuk tim wanita.
Mereka kalah jauh dari Olympique Lyon.
Lyon mengukuhkan diri sebagai pemilik gelar Liga Champions Putri terbanyak lewat torehan lima gelar (2010–2011, 2011–2012, 2015–2016, 2016–2017, dan 2017–2018).
Baca Juga : Misi Rahasia Barcelona Lawan Lyon - Lihat Pengganti Suarez di Prancis
| Editor | : | Thoriq Az Zuhri Yunus |
| Sumber | : | Marca |
Komentar