BOLASPORT.COM - Aksi provokatif yang dilakukan oleh Marinus Wanewar pada laga kontra Kamboja kemarin mengingatkan kita pada apa yang terjadi dua tahun silam di SEA Games 2017.
Timnas U-22 Indonesia memenangi laga kontra Kamboja pada partai terakhir fase grup Piala AFF U-22, Jumat (22/2/2019).
Kemenangan timnas U-22 Indonesia diraih berkat dua gol lesatan Marinus Wanewar masing-masing pada menit ke-19 dan 82'.
Seusai laga tersebut, Marinus Wanewar tertangkap kamera melakukan provokasi kepada pemain Kamboja.
Baca Juga : VIDEO - Aksi Tengil Marinus Wanewar Seusai Laga yang Pancing Emosi Fan Kamboja
Pemain asal Papua itu menolak berjabat tangan dengan pemain Kamboja yang lewat di depannya.
Tak hanya itu, Marinus juga membuat gestur jempol terbaik dan diarahkan kepada pemain Kamboja tersebut.
Aksi yang dilakukan oleh Marinus menuai kecaman dari fan Kamboja di media sosial.
Bahkan, ada yang melaporkan aksi tak terpuji yang dilakukan Marinus tersebut kepada AFC.
Ini bukan kali pertama Marinus Wanewar "berulah" saat menghadapi Kamboja.
Yang menarik, kala itu timnas U-22 Indonesia juga menghadapi Kamboja pada laga terakhir Grup B SEA Games 2017 di Malaysia.
Baca Juga : Jadi Mesin Gol Timnas Indonesia, Marinus Wanewar Dapat Julukan dari Media Asing
Partai tersebut juga berakhir untuk kemenangan Indonesia dengan skor 2-0.
Pada akhir laga, Marinus Wanewar terlibat keributan dengan pemain Kamboja.
Awalnya, gelandang timnas U-22 Indonesia, Evan Dimas, dijatuhkan di depan kotak penalti Kamboja dan suasana pertandingan memanas.
Di kotak penalti, Marinus memegangi telinga sambil meringis kesakitan.
Pemain 21 tahun itu mengaku telah dipukul oleh salah seorang pemain Kamboja.
Tensi pertandingan mereda setelah wasit mengambil alih kondisi dan mengeluarkan kartu kuning.
Sebelum keributan tersebut, Marinus dinilai memancing amarah para pemain Kamboja saat melakukan selebrasi atas terciptanya gol kedua Indonesia yang dibuat Febri Hariyadi pada menit ke-69.
Marinus bergegas mengambil bola kemudian melakukan gerakan jongkok di depan kiper seolah memamerkan pantatnya.
Akan tetapi aksi tersebut tidak berakhir dengan kericuhan antarpemain.
Keributan hingga nyaris baku hantam kembali pecah saat wasit meniup peluit tanda pertandingan berakhir.
Baca Juga : Head to Head Timnas U-22 Indonesia Vs Vietnam, Garuda Musti Waspada
Marinus segera diamankan oleh asisten pelatih timnas U-22 Indonesia, Miguel Gandia, agar segera masuk ke ruang ganti.
Namun di pinggir lapangan kedua pemain yang terlihat tersulut emosi terlibat konfrontasi hingga nyaris terjadi adu pukul.
Luis Milla yang masih menjadi pelatih timnas Indonesia saat itu sampai harus turun tangan menenangkan pemainnya.
Dalam sesi konferensi pers, pelatih timnas Kamboja Vasconellos Andrade Vitorino menyebut Marinus adalah biang keladi dari keributan yang terjadi.
Vitorino juga mengatakan, Marinus memegang kemaluannya di depan para pemain Kamboja.
Baca Juga : Satu Jaminan dari Silvio Escobar untuk Persija dan The Jak Mania
"Pemain nomor 24 (Marinus) saya lihat punya kualitas. Namun saya yakin pelatih akan memberi hukuman kepadanya. Semuanya bermula dari dia. Saya pikir banyak kamera yang merekamnya," kata Vitorino kala itu.
"Saya sebenarnya cuma ingin membicarakan pemain sendiri. Namun, pemain Indonesia bernomor 24 memegang kemaluannya di depan kami," tutur Vitorino.
Luis Milla mengaku sedih dengan provokasi yang dilakukan oleh Marinus pada laga kontra Kamboja tersebut.
Pelatih asal Spanyol itu menyayangkan seorang pemain timnas bisa bertindak sedemikian ceroboh.
"Saya sangat sedih dengan apa yang dilakukan Marinus. Sebagai pemain timnas seharusnya membawa nama daerah maupun negaranya. Saya tak habis pikir kenapa dia melakukan provokasi," ujar Luis Milla.
Luis Milla juga telah berbicara dengan Marinus usai insiden tersebut dan sang pemain berjanji untuk tak mengulangi perbuatannya lagi.
View this post on Instagram
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar