BOLASPORT.COM - Seperti memiliki Batu Bertuah, Gennaro Gattuso mampu mengubah semua di AC Milan menjadi emas.
Novel pertama karya J. K. Rowling dari cerita sekolah sihir di Hogwart adalah Harry Potter and the Philosopher's Stone atau dalam versi Amerika Serikat Harry Potter and the Sorcerer's Stone.
Dalam Bahasa Indonesia, judul novel ini diterjemahkan menjadi Harry Potter dan Batu Bertuah.
Dalam legenda sehari-hari, Philosopher's Stone alias Batu Bertuah adalah sebuah barang magis yang dikatakan bisa mengubah logam biasa menjadi emas.
1. Harry Potter and the Sorcerer's Stone / Philosopher's Stone
Harry Potter dan Batu Bertuah pic.twitter.com/4C2TNc5jnh
— CLOSED DOWN (@snackclosed) 20 August 2014
Baca Juga : Secercah Harapan dan Kemiripan Liverpool dengan Indonesia
Gennaro Gattuso dalam hal ini sebagai pelatih AC Milan bisa dibilang seperti memiliki Batu Bertuah dalam mengubah wajah AC Milan.
Hal ini bahkan menjadi pertanyaan para wartawan usai laga AC Milan kontra Empoli, Jumat (22/2) atau Sabtu dini hari.
Saat itu para wartawan bertanya bagaimana cara Gattuso menggunakan Batu Bertuah dan mengubah para pemain AC Milan jadi emas.
Gattuso kemudian menjawab, "tolong buat pertanyaannya lebih sedehana, saya bahkan kesulitan lulus SMA," seperti dilansir BolaSport.com dari staf UEFA yang hadir dalam wawancara tersebut, Vieri Capretta.
Gattuso mungkin tak mengetahui secara pasti apa itu Batu Bertuah, tetapi apa yang dilakukannya sekarang memang seperti sebuah keajaiban.
AC Milan musim ini baru kalah empat kali, terakhir pada pekan ke-17 bulan Desember, meski sempat mengalami badai cedera.
Kedatangan Lucas Paqueta dan Krzysztof Piatek juga seperti langsung mengubah keadaan tim, kedua pemain tersebut langsung tampil mengilap layaknya emas.
Delapan laga terakhir di Liga Italia Rossoneri tak terkalahkan, tiga laga terakhir selalu mencetak gol, dan tiga laga kandang terakhir tak kebobolan.
Piatek mungkin yang paling mentereng, baru enam kali bermain di AC Milan ia sudah menyumbang tujuh gol.
Yang paling berubah tentu saja AC Milan itu sendiri.
Saat musim lalu menjadi pelatih di tengah musim menggantikan Vincenzo Montella, Gattuso hanya kalah dua kali di paruh akhir musim Liga Italia dan membawa mereka finis di pos keenam klasemen.
Musim ini, mereka baru kalah empat kali di Serie A dan sekarang nyaman berada di posisi keempat.
Andai semua berjalan lancar, tampil lagi di Liga Champions musim depan bukan lagi sekadar mimpi.
Satu faktor terpenting adalah tangan dingin Gattuso yang mampu sedikit demi sedikit mengembalikan permainan terbaik AC Milan.
Apa atau jangan-jangan Gattuso memang punya Batu Bertuah di sakunya? Siapa tahu.
Baca Juga : Tanda Tangan Sebesar San Siro dan Gattuso yang Tak Peduli Inter Milan
Editor | : | Thoriq Az Zuhri Yunus |
Sumber | : | Vieri Capretta |
Komentar