BOLASPORT.COM - Pengurus Pusat Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) menilai anggaran pemusatan latihan nasional (pelatnas) yang dikucurkan pemerintah masih kurang.
Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) telah menandatangi nota kesepahaman untuk anggaran tiga cabang olah raga yakni bulu tangkis, wushu, dan angkat besi pada Senin (25/2/2019).
Namun, bagi PBSI, dana yang dianggarkan Kemenpora RI sebesar Rp 14 miliar itu masih belum cukup untuk meloloskan skuat Merah Putih dari kualifikasi Olimpiade.
PP PBSI semula mengajukan anggaran pelatnas menuju Olimpiade Tokyo 2020 senilai Rp 40 miliar, tetapi angka yang disepakati hanya sebesar Rp 14 miliar.
Pemotongan itu, kata Susy Susanti selaku Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, terjadi setelah melewati sejumlah pertimbangan dari verifikator anggaran Kemenpora RI.
"Anggaran untuk lolos kualifikasi Olimpiade itu besar karena setiap nomor pertandingan itu harus ikut dalam 12 turnamen, bahkan 25 turnamen jika melihat kepada Praveen Jordan/Debby Susanto pada Olimpiade Rio 2016," ucap Susy yang dilansir BolaSport.com dari Antara.
"Syarat itu bagi para pemain yang berada di posisi 10 besar dunia," ucap peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 itu.
Baca Juga : Viktor Axelsen: Saya Sudah Mendekati Level Permainan Terbaik
Di mata Susy, dana senilai Rp 14 Miliar dari Kemenpora RI lebih sesuai untuk persiapan menuju SEA Games 2019 ketimbang Olimpiade Tokyo 2020.
Apalagi, PBSI berencana menyiapkan masing-masing dua wakil pada nomor tunggal putra, ganda putra, dan ganda campuran untuk menembus Olimpiade.
Perhitungan poin kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 akan dimulai pada April tahun ini.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Antara |
Komentar