Ini menjadi yang keempat kalinya Maruarar Sirait menjabat sebagai Ketua SC di Piala Presiden.
Pria berusia 49 tahun itu dipercaya oleh PSSI untuk mengelola secara transparan pada turnamen yang digelar mulai 2 Maret sampai 13 April 2019.
"Saya diminta langsung oleh PSSI. Mempertimbangkan semuanya, saya akhirnya menerima tugas ini. Transparasi yang sudah ada harus dipertahankan," kata Maruarar Sirait.
Lebih lanjut Maruarar Sirait mengatakan bahwa pada edisi keempat ini, ia akan tetap bekerja sama dengan kantor pengelola keuangan PricewaterhouseCoopers (PWC).
PWC akan bertugas untuk mengaudit keuangan yang masuk dan keluar selama turnamen tersebut digelar.
Maruarar Sirait nantinya juga akan dibantu oleh Ketua Panitia Pelaksana Piala Presiden 2019, Risha Adiwijaya, dan Wakil Ketua Pelaksana, Harsiwi Achmad.
Politikus PDIP itu juga menegaskan tidak ada uang negara yang dipakai untuk menyelenggarakan Piala Presiden 2019.
"Kami bekerja sama dengan PWC untuk mengaudit. Kami akan mendukung mereka dan harus jelas. Kami tidak bayar kepada PWC. Saya bicara industri saja. Kalau ada yang salah harus diusut. Kami akan mengawal," kata Maruarar Sirait.
"Tidak ada uang negara. Kita semua harus menjaga kehormatan negara. Tidak ada juga sponsor dari BUMN. Saya minta kepada OC pada menit ke-75 harus diumumkan jumlah penonton dan pemasukan tiket pertandingan. Harus ada progres dari musim kemarin," ucap pria asal Sumatra Utara tersebut.
Jika ada yang dinilai salah, ia langsung bertindak agar pertandingan tersebut bisa berjalan dengan fairplay.
"Kami harus menjadi contoh yang baik untuk terus memperbaiki secara positif. Posisi saya sebagai Ketua SC, saya akan beraksi kalau tidak dijalankan sesuai dengan yang saya sepakati. Kami harus transparan, punya etika, dan fairplay," tutup Maruarar Sirait.
Komentar