BOLASPORT.COM - Milo Football Championship memasuki edisi kelimanya pada 2019 ini. Ajang yang dimulai pada 2015 tersebutmerupakan arena pencarian bakat bagi anak-anak U-12.
Milo Football Championship membedakan diri dari ajang pencarian bakat lain.
Sejak awal pelaksanaan, mereka mengkhususkan diri untuk mencari pemain atas nama sekolah, tidak dari Sekolah Sepak Bola (SSB).
Kurniawan Dwi yulianto dan Ponaryo Astaman, dua mantan pemain tim nasional yang bertugas sebagai pencari bakat di ajang ini mengatakan bahwa talenta di luar SSB tak kalah bagusnya.
"Dari kualitas, memang tidak dipungkiri negara kita kaya akan bakat dari sekolah-sekolah terutama dari daerah-daerah. Di luar SSB, bakat-bakat yang kita dapat pun tak kalah bagusnya," ujar Ponaryo dalam rangkaian acara media visit ke BolaSport.com, Kamis (28/2/2019).
"PR besarnya adalah bagaimana kompetisi seperti ini bisa tetap ada. Hal ini agar Milo Football Championship bisa menjadi suatu event yang menyumbang bibit-bibit sepak bola nasional," tutur mantan gelandang tangguh tersebut.
"Perbaikan sepak bola harus mulai dari level grass root," lanjutnya.
"Kami berharap suatu hari ajang ini bisa menggapai lebih dari lima kota. Ada pemain-pemain yang terpilih seleksi berkat video. Jadi, mereka mengirim video, kami undang dan seleksi lagi. Dari Papua ada seperti itu, anaknya Ricardo Salampessy, Reno," timpal Kurniawan Dwi Yulianto.
"Bagus sekali dia," lanjut Kurniawan.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar