BOLASPORT.COM - Kamis (28/2/2019), Mauro Icardi mengirim surat terbuka lewat akun Instagram-nya. Tetapi, surat terbuka itu semakin membuat saya yakin bahwa Mauro Icardi adalah seorang pengkhianat serial dan Inter Milan tidak butuh pemain semacam ini.
Lewat unggahannya, Mauro Icardi menulis panjang lebar soal cintanya pada Inter Milan.
Bagaimana Mauro Icardi mengklaim dia menolak semua tawaran dari klub di luar Inter Milan, tawaran yang katanya akan sulit ditolak oleh pemain lain.
Bagaimana Icardi menyatakan dirinya acap bermain dengan rasa sakit, tetapi dia selalu bersikeras melupakan rasa sakit itu demi Inter Milan.
Bagaimana Icardi mengaku selalu menghormati suporter, rekan setim, klub, dan semua pelatih yang pernah bersamanya membela panji La Beneamata.
Tetapi, pada akhirnya, Mauro Icardi minta dihormati. "Saya tidak tahu apakah saat ini ada cinta dan rasa hormat kepada Inter dan kepada saya dari mereka yang mengambil keputusan."
Membaca rangkaian ungkapan dan klaim cinta Mauro Icardi kepada Inter Milan sudah membuat saya merasa aneh.
Pada akhirnya, kata-kata pamungkas dalam unggahan tersebut meresmikan rasa tidak senang saya pada striker asal Argentina ini.
Bagi saya, semua rasa cinta kepada Inter Milan yang dia tulis adalah semua yang dia malah khianati.
Menolak semua tawaran dari klub lain? Bagaimana dengan tawaran dari Inter Milan sendiri?
Inter Milan sudah menjadikan Icardi pemain bergaji tertinggi di dalam skuat.
Baca Juga : Pelatih Inter Milan Bersumpah Tak Mau Lagi Bicarakan Mauro Icardi
I Nerazzurri sudah menjadikan Icardi kapten tim pada musim ketiganya berbaju biru-hitam walaupun ada banyak anggota skuat yang lebih senior pada musim 2015-2016.
Kurang cinta apa Inter Milan pada Icardi? Sekarang La Beneamata sudah menawarkan kontrak baru dengan kenaikan gaji lebih dari 50 persen.
Itu kenaikan yang signifikan dan rasanya sudah menjadi batas kemampuan Inter Milan mengingat mereka juga harus memikirkan kondisi keuangannya.
Kalau cinta Mauro Icardi kepada Inter Milan sedalam apa yang dia tulis di Instagram, tidak ada yang perlu dinegosiasikan lagi.
Icardi seharusnya sudah membubuhkan tanda tangannya sejak lama.
Baca Juga : Wanda Nara Tolak Kontrak Baru, Icardi Makin Kacau di Inter Milan
Membaca pemain berusia 26 tahun ini mengklaim dirinya selalu berusaha melupakan rasa sakit saat bermain juga membuat saya geli.
Kalau saya ada di depan Mauro Icardi, saya akan bilang: "Sana pergi temui Gabriel Batistuta, baru kembali dan bilang soal melupakan rasa sakit."
Gabriel Batistuta sekarang tidak bisa lagi berjalan dengan benar karena ketika bermain di Fiorentina, otot kakinya terus digenjot melebihi batas maksimal.
Itu baru namanya cinta sejati pada klub. Habis-habisan, kalau perlu sampai tidak bisa berjalan lagi di atas lapangan, tetapi tidak merengek di depan publik bercerita tentang totalitas itu.
Yang ketiga soal selalu menghormati suporter, rekan setim, dan klub. Yang benar saja.
Siapa yang pada tahun 2016 mengatai dan mengancam Ultras Inter Milan dalam buku biografinya?
"Saya siap menghadapi mereka satu demi satu. Berapa orang mereka? 50? 100? 200? Saya akan membawa 100 kriminal dari Argentina yang akan membunuh mereka."
Mauro Icardi bereaksi terhadap seorang pemimpin Ultras yang setahun sebelumnya melempar balik jersey yang dilemparnya kepada seorang anak kecil.
Tetapi, bahkan Javier Zanetti pun merasa reaksi itu tidak pantas dilakukan kepada suporter.
Baca Juga : VIDEO - Perisic Marah Rekan Setim Selebrasi Seperti Mauro Icardi
Menghormati rekan setim? Mauro Icardi membiarkan istri comelnya, Wanda Nara, berkoar di televisi bilang pemain-pemain Inter Milan yang lain tidak cukup bagus melayani suaminya.
"Daripada memberikan kontrak baru, saya lebih suka Inter merekrut seseorang yang mampu memberinya lima umpan bagus di setiap pertandingan," kata Wanda Nara.
Pernyataan ini yang membuat Ivan Perisic marah besar pada Mauro Icardi.
Perselisihan itu yang membuat Inter Milan akhirnya mencopot ban kapten dari lengan Icardi pada 13 Februari lalu.
#POPULER Profil Navarone Foor, Keturunan Toraja yang Ingin Bela Timnas Indonesia https://t.co/wBLlTHCi8Z
— BolaSport.com (@BolaSportcom) March 1, 2019
Selalu menghormati klub? Kalau betul begitu, Mauro Icardi tidak akan bereaksi terhadap pencopotan ban kaptennya dengan menolak bermain melawan Rapid Wien di Liga Europa.
Dia seharusnya tetap memberikan upaya maksimal, menghormati keputusan klub sambil berusaha bersama-sama mencari jalan keluar.
Pada akhirnya, Icardi meminta dicintai dan dihormati oleh klubnya. Tetapi, sekali lagi, kurang cinta apa Inter Milan kepadanya?
Apakah rasa cinta dan hormat itu berarti membiarkan Icardi melakukan dan mendapatkan apapun yang dia inginkan?
Inter Milan tahu jawaban pertanyaan itu dan La Beneamata sudah melakukan semua hal yang benar.
Baca Juga : 'Perawatan' Sampai 7 Maret, Mauro Icardi Bisa Tak Bermain Lagi untuk Inter Milan
"Ini lebih kepada sikap keseharian daripada insiden tunggal. Ini proses mendewasakan diri," kata Direktur Inter Milan, Beppe Marotta, mengomentari kasus Icardi.
Inter Milan jelas lebih besar daripada Mauro Icardi dan klub sebesar I Nerazzurri rasanya tidak butuh pemain dengan karakter seperti Icardi.
Seorang pengkhianat serial yang sejak awal sering menjungkirbalikkan kata-kata dan sikapnya sendiri serta tak bisa berhenti melakukannya.
Lagipula, apa yang mau diharapkan Inter Milan dari seseorang yang membentuk keluarganya dengan merebut istri orang?
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | football-italia.net |
Komentar