BOLASPORT.COM - Liverpool kehilangan momentum di puncak klasemen Liga Inggris setelah ditahan imbang 0-0 dalam derbi Merseyside kontra Everton pada Minggu (3/3/2019).
Liverpool sempat memimpin tujuh poin di puncak Liga Inggris jelang pergantian tahun.
Pada suatu fase, The Reds bahkan unggul 10 poin dari Man City (walau City memainkan satu laga lebih sedikit ketika itu).
Namun, Liverpool hanya menang 4 kali, imbang 4 kali, dan kalah sekali dalam 9 pertandingan sejak Januari.
Performa tersebut hanya cukup bagus untuk menempatkan mereka sebagai tim papan tengah Liga Inggris.
Baca Juga : Everton Vs Liverpool - The Reds Ditahan Seri, Klopp Salahkan Angin
Pertanyaan besarnya adalah apakah Liverpool akan tumbang lebih jauh hingga akhir musim?
Menilik hasil historis sejak Klopp datang ke Anfield pada 2015, jawabannya adalah tidak walau mereka juga gagal mempertahankan rata-rata perolehan poin di level tim juara.
Kuncinya terletak di fakta kalau mereka tak perlu lagi bertandang ke markas para rival. Liverpool telah melewati semua partai tandang ke kubu paruh atas klasemen.
Empat laga tandang sisa Liverpool adalah menghadapi tim-tim di peringkat ke-14 atau ke bawah.
Kita semua tahu bertapa kuat Mohamed Salah cs kontra kontestan papan tengah bawah Liga Inggris musim ini.
Musim lalu, Liverpool hanya kalah di kandang Man United dan Chelsea setelah memasuki Maret.
Impresif, mengingat pada waktu sama mereka juga melesat hingga ke final Liga Champions.
Namun, performa pasukan Juergen Klopp sempat menurun ketika memasuki medio April.
Liverpool hanya sekali menang dalam 4 laga terakhir musim, termasuk ditahan imbang West Brom dan Stoke.
Pada sembilan laga sisa musim 2017-2018 (jumlah sisa pertandingan Liverpool kini), mereka mengambil 15 poin atau rataan 1,66 poin per laga.
Liverpool lebih stabil pada paruh kedua 2016-2017. The Reds hanya kalah sekali dalam 12 pertandingan sejak Maret.
Ketika itu, jadwal memihak mereka pada fase kedua musim. Pasukan Klopp hanya menghadapi Manchester City dan Arsenal pada tiga bulan terakhir kompetisi.
Liverpool pun menang 3-1 atas Arsenal dan menahan seri Man City di Stadion Etihad.
Namun, seperti musim sebelumnya, The Reds hanya bisa finish peringkat keempat karena rentetan buruk antara Januari dan Februari di mana mereka hanya sekali menang dari tujuh laga.
Pada sembilan laga sisa musim 2016-2017, Liverpool mengambil 20 poin alias 2,22 poin per laga.
Baca Juga : Pelatih Everton Sebut Liverpool Norak di Derbi Merseyside Sebelumnya
Liverpool mungkin paling tidak stabil pada 2015-2016 alias musim pertama Klopp melatih The Reds.
Ketika itu, The Reds sudah menderita 5 kekalahan sebelum pergantian tahun dan menambah 4 kekalahan lagi setelah Januari.
Liverpool menutup musim dengan hanya sekali kemenangan dari 5 laga terakhir musim.
Pada sembilan laga sisa musim 2015-2016, Liverpool mengambil 16 poin alias 1,77 poin per laga.
Alhasil, secara rata-rata sejak Klopp datang, The Reds mengambil 17 poin dari 9 laga sisa musim.
Jumlah 87 poin (Jumlah 17 poin tadi ditambah dengan perolehan poin Liverpool kini) cukup membuat mereka juara pada 2015-2016, musim pertama Klopp, saat Leicester City menjadi kampiun Inggris.
Namun, musim lalu Manchester City menjadi juara Inggris dengan mengoleksi 100 poin, suatu pencapaian bersejarah dan catatan poin terbanyak sepanjang era Premier League.
Perbedaannya adalah ketika itu Man City hanya kalah dua kali sepanjang musim sementara kini mereka sudah menderita empat kekalahan.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar