BOLASPORT.COM - Beberapa bulan terakhir bak neraka bagi winger Real Madrid, Gareth Bale.
Gareth Bale mengakhiri 2018 dengan gelar Pemain Terbaik Piala Dunia Antarklub yang didapat di Abu Dhabi.
Namun, nasib bintang timnas Wales itu berubah drastis pasca-pergantian tahun.
Diawali cedera saat melawan Villarreal, 3 Januari 2019, ia kemudian mulai kehilangan tempat di starting XI Los Blancos.
Baca Juga : Tersiksa di Real Madrid, Gareth Bale Belum Bisa Kabur ke Klub Lain
Problem Bale bertambah dengan isu disharmonisasi dengan rekan-rekan setimnya.
Lantaran ogah belajar bahasa Spanyol, Bale kesulitan berbaur bersama Lucas Vazquez dkk.
"Sekarang saya tidak memiliki teman bicara di ruang ganti. Masih ada Bale, tetapi ia tidak bisa diajak bicara. Ia hanya bisa berbicara bahasa Inggris," kata bek sayap Madrid, Marcelo.
Memasuki Februari, eks pilar Tottenham Hotspur itu semakin eksis di media-media olahraga karena rentetan drama.
Bale tak dipercaya sebagai starter dalam leg pertama Copa del Rey melawan FC Barcelona. Laga berakhir imbang 1-1.
Hal serupa terjadi dalam partai kedua di Estadio Santiago Bernabeu. El Real dipermaluan dengan skor 0-3.
Baca Juga : Demi Datangkan Eriksen, Real Madrid Siap Umpankan Gareth Bale
Saat melawat ke kandang Levante di Estadio Ciudad de Valencia, sang bintang lagi-lagi menjadi sorotan.
Setelah mencetak gol kemenangan 2-1 Real Madrid dari titik putih, Bale tidak mau melakukan selebrasi bareng teman-teman setimnya.
Hal tersebut semakin menegaskan isu diharmonisasi antara Bale dan pemain-pemain Los Blancos.
Puncaknya terjadi pada El Clasico di Liga Spanyol, 2 Maret.
Bale disoraki suporter sendiri lantaran dianggap kurang berkontribusi.
Ia cuma melepaskan satu tembakan selama berada di lapangan, itu pun tak mengarah ke gawang.
Apakah Bale bisa keluar dari neraka ini? Menarik untuk dinantikan.
View this post on Instagram
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Marca |
Komentar